PMI disinfeksi gereja jelang perayaan Natal di Sukabumi

Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat melakukan penyemprotan cairan disinfektan (disinfeksi) ke sejumlah gereja yang dijadikan tempat pelaksanaan Misa Natal.

"Pencegahan penyebaran COVID-19 untuk membantu Pemkot Sukabumi. Pada kegiatan ini kami bekerjasama dengan PDAM Kota dan Baznas Kota Sukabumi serta Koramil Warudoyong," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Rabu.

Baca juga: PMI siapkan peralatan evakuasi antisipasi bencana pada libur akhir tahun

Adapun gereja yang menjadi target disinfeksi pada Rabu (23/12) yang berada di Kecamatan Warudoyong yakni Gereja HKBP dan Getsemeani. Relawan yang diterjunkan pun menyemprotkan disinfektan ke seluruh penjuru ruangan.

Tidak hanya gereja, pada aksi pencegahan tersebut PMI pun mendisinfeksi Kantor Unit Balai Benih Ikan (BBI) yang berada di Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong.

Langkah tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga khususnya umat Kristiani yang hendak merayakan Natal Kamis (24/12) dan Jumat (25/12).

Baca juga: PMI gelar pelatihan model penguatan rumah aman gempa untuk tukang bangunan

Selain itu, pada disinfeksi ini, PMI mengerahkan sejumlah peralatan seperti mesin sprayer, sprayer electric dan alat pelindung diri (APD) lengkap serta memasang alat cuci tangan.

Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini dalam perayaan Natal akan berbeda dengan tahun sebelumnya, karena ada pembatasan jumlah jemaat yang datang ke gereja karena diwajibkan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: PMI Kota Sukabumi kenalkan model rumah aman gempa

Maka dari itu, PMI sebagai lembaga kemanusiaan tentunya ikut pro-aktif dalam upaya pencegahan salah satunya melalui disinfeksi. Penyemprotan cairan disinfektan dinilai ampuh untuk membunuh bakteri, virus dan lainnya.

"Sesuai arahan dan permintaan dari pemerintah seluruh gereja yang digunakan pada malam misa dan perayaan Natal akan dilakukan disinfeksi," tambahnya.

Suranto mengatakan penerapan protokol kesehatan merupakan cara yang paling efektif untuk melakukan pencegahan, sebelum vaksin disebar ke masyarakat. Tapi, yang paling utama adalah masyarakat yang harus menjadi garda terdepan memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini.