Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki peran penting membantu pemerintah membangun ketangguhan daerah dan masyarakat dengan penguatan klaster logistik sebagai upaya mengurangi risiko dan dampak bencana di Indonesia.
"PMI banyak mengambil pelajaran dari berbagai operasi bencana di Indonesia, peranan klaster logistik merupakan yang terpenting, terutama di daerah, dalam menjalankan tahapan (penanganan) bencana, mulai masa kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga saat pemulihan," kata Kepala Biro Sarana dan Prasarana Markas PMI Pusat Ilham Huznul pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu yang disiarkan secara daring.
Dia menjelaskan mendorong komitmen bersama membangun ketangguhan daerah dan masyarakat melalui penguatan klaster logistik.
Oleh karena itu, pihaknya terus berkolaborasi secara pentahelix dengan berbagai lembaga, instansi, dan masyarakat
Baca juga: PMI sediakan ambulans darurat untuk evakuasi Pekerja Migran Indonesia di Korsel
Baca juga: Pemerintah Indonesia wajibkan pemberi kerja Saudi miliki deposito gaji untuk pekerja migran
Baca juga: KP2MI minta Arab Saudi tegas tak terima pekerja migran Indonesia ilegal
Ia menjelaskan teknologi dan inovasi pergudangan logistik serta peralatan klaster logistik merupakan praktik terbaik yang selama ini dilakukan PMI untuk membantu pemerintah saat melaksanakan penanggulangan bencana di berbagai daerah di Indonesia.
Desentralisasi logistik melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta penetapan standar barang bantuan nasional juga hal penting saat operasi penanganan bencana.
PMI terus membuat terobosan atau inovasi, salah satunya melakukan digitalisasi manajemen logistik yang diharapkan dalam penyaluran bantuan logistik saat penanganan kedaruratan bencana bisa lebih cepat dan efisien
Dengan diselenggarakan Rakornas Penanggulangan Bencana 2025, dia mengharapkan, seluruh pemangku kepentingan terus memperkuat kapasitas dan strategi dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Rakornas ini diikuti seluruh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.