Cibinong, Bogor (ANTARA) - Perum Bulog membuka layanan pengaduan untuk para penerima bantuan sosial (bansos) berupa beras tahap dua yang dipesan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bagi masyarakat terdampak pandemi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 terkait kualitas beras yang dibagikan.
"Kami ada hotline (layanan pengaduan) pelaporan, kalau ada beras yang tidak bagus warga bisa hubungi petugas kelurahan atau juga bisa ke kami untuk menginformasikan berasnya tidak sesuai di nomor 081398864936," kata Kepala Perum Bulog Kanwil Jabar Taufan Akib dalam pernyataan di Cibinong, Kamis.
Baca juga: Bupati Bogor bagikan bansos beras tahap dua untuk 200 ribu keluarga
Pada Rabu (5/8) 20202, Taufan Akib hadir dalam peluncuran bansos beras tahap dua Pemkab Bogor di Kantor Kelurahan Ciriung, Cibinong.
Menurut dia pada layanan pengaduan itu masyarakat bisa menghubungi nomor 081398864936.
Ia mengatakan berdasarkan pengalaman pembagian bansos beras tahap satu di Kabupaten Bogor, terdapat laporan mengenai beras kualitas buruk dari Bulog.
Namun, pihaknya menyayangkan laporan tersebut tidak disertai bukti fisik. "Hanya informasi aja, kita minta disertai buktinya, ada atau tidak," katanya.
Baca juga: Pemkab Bogor belum tentu putus kerja sama dengan Bulog terkait pengadaan beras bansos
Meski begitu, ia mengaku akan memperketat pemeriksaan beras berjenis medium itu sebelum didistribusikan ke sebanyak 40 kecamatan di-Kabupaten Bogor.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kualitas beras, seperti yang sempat menjadi kegaduhan pada pendistribusian beras bansos tahap pertama.
Ia menyarankan agar masyarakat mengembalikan beras berkualitas buruk ke pihak kelurahan atau desa, untuk ditukar dengan beras kualitas baik.
"Tadi kita uji tanak, matangnya sudah layak konsumsi. Kalau nanti ada beras berkutu dan jelek tolong kembalikan ke lurah atau kepala desa," katanya.
Baca juga: Beras bansos COVID-19 di Kabupaten Bogor sudah terdistribusi ke 39 kecamatan
Pemkab Bogor mulai membagikan bansos berupa beras tahap dua seberat 6.000 ton untuk 200.000 keluarga terdampak pandemi COVID-19.
Menurutnya, pendistribusian beras jenis medium yang dibeli dari Perum Bulog seharga Rp10.543 per kilogram itu akan melibatkan anggota TNI-Polri, sama halnya dengan pendistribusian tahap pertama yang dilakukan sejak 29 April 2020.