Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Rabu sore ditutup melemah seiring kekhawatiran pasar terhadap dampak wabah Virus Corona baru atau COVID-19.
Rupiah ditutup melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp13.695 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.694 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan pelemahan rupiah masih dipicu kekhawatiran pasar terhadap dampak Virus Corona baru atau COVID-19.
"Pasar mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi karena Virus Corona. Ini memberi sentimen negatif ke rupiah," ujar Ariston.
Baca juga: Nah, harga emas tembus 1.600 dolar pertama kali sejak 2013, dan permintaannyapun melonjak
China daratan melaporkan 1.749 kasus baru infeksi Virus Corona pada Selasa (17/2) lalu, kata Komisi Kesehatan Nasional pada Rabu, turun dari 1.886 kasus sehari sebelumnya dan jadi yang terendah sejak 29 Januari.
Angka 1.749 itu mengakumulasi total kasus terkonfirmasi di China daratan hingga kini menjadi 74.185 kasus.
Korban tewas akibat Virus Corona baru di China daratan mencapai 2.004 sampai akhir Selasa, naik 136 dari hari sebelumnya.
Provinsi Hubei, pusat berjangkitnya Virus Corona, melaporkan 132 kematian baru, sementara di ibu kota provinsi Wuhan, 116 orang meninggal.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp13.695 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.695 per dolar AS hingga Rp13.715 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.717 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.676 per dolar AS.
Dan Rupiahpun melemah karena dibayangi kekhawatiran dampak wabah COVID-19
Rabu, 19 Februari 2020 20:53 WIB
Pasar mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi karena Virus Corona. Ini memberi sentimen negatif ke rupiah.