Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terjaganya suasana kondusif pasca aksi unjuk rasa mahasiswa baru baru ini.
Guna menjaga suasana tetap terus kondusif, Gubernur melakukan diskusi bersama jajaran TNI/Polri, Rektor, Tokoh Agama, dan Tokoh Masyarakat, di Rumah Kayu, Kota Bandarlampung, Sabtu (28/09/19).
Dalam diskusi itu, terjadi urun rembug dan sumbang saran untuk menyiapkan langkah antisipatif guna menjaga Lampung tetap kondusif.
"Saya sangat berterima kasih karena demonstrasi kemarin dapat berjalan dengan kondusif. Sebab di daerah lain ada yang mengalami kerusuhan. Lampung harus tetap kondusif dan jangan sampai Lampung terpancing oleh isu negatif," ujar Gubernur.
Gubernur Arinal menjelaskan bahwa aksi adik-adik mahasiswa kemarin bertujuan mulia. Namun jangan sampai aksi tersebut ditunggangi oleh pihak lain yang mengambil keuntungan dari aksi tersebut.
"Aksi adik-adik mahasiswa bertujuan mulia, namun jangan sampai ditunggangi oleh pihak pihak lain. Kasihan jika tujuan mulia, malah jadi masalah baru bagi bangsa kita," jelas Gubernur Arinal.
Lampung aman dan kondusif
Arinal menuturkan pula bahwa Provinsi Lampung harus dapat mencegah terjadinya chaos dan gesekan antarkelompok masyarakat dan institusi Pemerintah, yang menunggangi aksi unjuk rasa tersebut. Untuk itu, acara urun rembug dan diskusi tersebut digelar.
Gubernur Arinal juga mendengarkan masukan dari TNI/Polri, Rektor, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam mengambil langkah pencegahan agar aksi-aksi tidak berdampak negatif terhadap program pembangunan yang sedang berjalan.
Sementara itu, Kapolda Lampung, Irjen Pol Purwadi Arianto menjelaskan bahwa secara keseluruhan aksi demontrasi di Provinsi Lampung berjalan aman dan kondusif.
"Secara keseluruhan aksi demonstrasi di Lampung berjalan aman dan kondusif," jelasnya. (RLs/Humas Prov Lampung/ANT-BPJ).
Unjuk Rasa Mahasiswa Kondusif, Gubernur Lampung Terima Kasih Kepada Semua Pihak
Minggu, 29 September 2019 17:39 WIB
Aksi adik-adik mahasiswa bertujuan mulia, namun jangan sampai ditunggangi oleh pihak pihak lain. Kasihan jika tujuan mulia, malah jadi masalah baru bagi bangsa kita.