Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi salah satu nama yang diusulkan Kementerian Koperasi dan UKM kepada Presiden Joko Widodo untuk menerima tanda penghormatan Satya Lencana Pembangunan bidang Koperasi dan UKM tingkat Nasional.
“Ada 27 calon yang diusulkan pak menteri, salah satunya pak Wali Kota Bogor Bima Arya,” kata Tim verifikasi penilai Satya Lencana Pembangunan bidang Koperasi dan UKM tingkat Nasional, Aida Kusuma saat melakukan penilaian di Mal Transmart Yasmin, Jalan KH. Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor, Selasa (18/06/2019).
Dia menjelaskan, kedatangan mereka ke Kota Bogor untuk melakukan sinkronisasi dan verifikasi serta pengecekan lapangan mengenai kemajuan Koperasi dan UMKM di bawah kepemimpinan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Baca juga: Pemkot Bogor gandeng PKPRI sejahterakan masyarakat
Aida Kusuma menambahkan, sinkronisasi dan verifikasi data tersebut diperlukan untuk melihat langsung perkembangan kemajuan Koperasi dan UMKM sesuai dengan bahan dan data yang diterima panitia.
Menurutnya, banyak hal unik yang disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya dalam paparannya dan tidak semua orang bisa melakukan itu.
“Pada intinya kita harus menggali dan memberdayakan sumber daya yang ada,” ujarnya.
Sejauh ini menurutnya Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan langkah yang tepat untuk memberdayakan Koperasi dan UMKM dengan menyiapkan kebijakan, teknologi dan pengelolaan anggaran secara transparan.
“Transparansi ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan. Saya sampaikan apresiasi, mudah-mudahan program yang sudah dirancang berjalan dengan baik,” katanya.
Baca juga: Dedie Rachim minta PKL dibina agar punya daya saing
Wali Kota Bogor diusulkan terima tanda penghormatan Satya Lencana
Rabu, 19 Juni 2019 12:02 WIB
Ada 27 calon yang diusulkan pak menteri, salah satunya pak Wali Kota Bogor Bima Arya.