Jakarta (ANTARA) - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Praktisi Lingkungan Indonesia menggelar Full Asesmen sebagai bagian dari penguatan kompetensi sumber daya manusia sektor lingkungan pada Selasa, yang turut dihadiri langsung Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Syamsi Hari.
Kegiatan yang berlangsung di kantor LSP PLI Yogyakarta itu diikuti jajaran pengurus lembaga, dewan pengarah, direktur, manajer, karyawan, serta asesor dari berbagai daerah. Kehadiran unsur pemangku kepentingan tersebut mencerminkan pentingnya sertifikasi kompetensi dalam mendukung tata kelola dan pengendalian pencemaran lingkungan nasional.
Direktur LSP Praktisi Lingkungan Indonesia, Ir. Saprian, mengatakan Full Asesmen merupakan upaya strategis memperkuat ekosistem sertifikasi profesi lingkungan melalui penyelarasan skema dan proses asesmen sesuai kebutuhan industri dan arah kebijakan nasional.
“Kegiatan Full Asesmen ini merupakan langkah untuk membangun SDM lingkungan yang kompeten, kredibel, dan relevan dengan kebutuhan industri serta kebijakan nasional,” ujarnya.
Ketua BNSP, Syamsi Hari, mengapresiasi pelaksanaan asesmen dan menegaskan pentingnya kontribusi LSP Praktisi Lingkungan Indonesia dalam penyelenggaraan sertifikasi kompetensi yang berkualitas.
“Semoga LSP Praktisi Lingkungan Indonesia dapat segera berperan memperkuat SDM lingkungan di Indonesia. Apresiasi kepada seluruh asesor yang hadir dan terus berkontribusi menciptakan tenaga profesional yang unggul,” katanya.
LSP PLI kini mengoperasikan 12 skema kompetensi baru sebagai pemenuhan regulasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan penyesuaian ruang lingkup sertifikasi lingkungan hidup. Skema tersebut meliputi PPPA, POPAL, PPPU, POPPU, OPLB3, OPKLB3, PPCUA, PPCU Udara Ambien, PPCU Emisi, PPCU Biologi Lingkungan, PPCU LB3, serta Manajer PLB3.
Penetapan skema terbaru ini merupakan tindak lanjut atas Surat BNSP Nomor B.311/BNSP/II/2025 yang mewajibkan seluruh LSP menyesuaikan sertifikasi bidang lingkungan hidup sesuai ruang lingkup terbaru. Penyelarasan tersebut mendukung kesiapan Indonesia menghadapi kebutuhan jabatan kerja hijau (green jobs) dalam agenda transformasi ekonomi hijau.
Saprian menyampaikan langkah tersebut sebagai respon terhadap tuntutan global, termasuk persiapan menuju COP30 yang menekankan perlunya SDM hijau yang kompeten dan berdaya saing.
“Langkah ini dilakukan untuk menjawab tuntutan COP30 dalam menyediakan SDM hijau yang kompeten, kredibel, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Pelaksanaan Full Asesmen juga menjadi ruang evaluasi bagi asesor untuk memastikan proses sertifikasi berjalan objektif, transparan, dan berbasis bukti. LSP PLI sebelumnya telah menambahkan 24 asesor baru yang direkomendasikan untuk memperkuat kapasitas asesmen nasional.
Syamsi Hari menegaskan dukungan penuh BNSP terhadap upaya peningkatan kualitas SDM melalui asesmen yang kredibel dan memenuhi standar nasional.
LSP Praktisi Lingkungan Indonesia gelar Full Asesmen
Rabu, 10 Desember 2025 13:09 WIB
LSP Praktisi Lingkungan Indonesia menggelar Full Asesmen sebagai bagian dari penguatan kompetensi sumber daya manusia sektor lingkungan. ANTARA/HO
