Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mempekerjakan 263 orang dalam program padat karya selama 10 hari pada 19 - 28 November 2025 dengan melakukan bersih-bersih di enam kecamatan di Kota Hujan itu.
Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin melalui Diskominfo Kota Bogor, Kamis, mengatakan fokus 263 pekerja tersebut melakukan pembersihan di wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi bencana akibat dampak dari cuaca ekstrem akhir-akhir ini.
Disebutkan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberi peringatan bahwa wilayah Bogor berpotensi mengalami angin kencang dan hujan lebat.
Saat memimpin apel pekerja padat karya di halaman Kolam Retensi Cibuluh, Bogor Utara, pada Rabu (19/11), Jenal Mutaqin menegaskan para pekerja menyasar lokasi-lokasi yang kerap terdampak bencana, baik ringan maupun sedang.
Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor: Program padat karya sebagai upaya tekan pengangguran
"Apa yang dikerjakan tentu sesuai dengan kebutuhan wilayah. Contohnya di Cibuluh ini dekat kolam retensi, beberapa waktu terakhir sering terjadi banjir akibat penyempitan saluran air dan pendangkalan drainase yang ada antara saluran Ciheuleut dan Cibuluh," katanya. .
Program padat karya kali ini menjadi pemacu gerakan bersih-bersih wilayah agar pendangkalan saluran air minimal bisa berkurang.
Pekerjaan berlangsung selama 10 hari dengan durasi kurang lebih lima jam per hari. Masing-masing pekerja mendapat makan siang dan honor harian sebesar Rp120.000.
Baca juga: Pemkot Bogor gelar kegiatan padat karya di 68 kelurahan bantu ekonomi warga
"Jadi ini ikhtiar untuk menambah penghasilan dan pendapatan warga masyarakat, walaupun hanya 10 hari, tetapi ikhtiar ini setiap tahun terus ada, termasuk program-program lainnya. Job fair dan BLK terus kami aktivasi agar peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat bisa bertambah dan meningkat," katanya menjelaskan.
Padat karya tahap ketiga ini diselenggarakan Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Tenaga Kerja, dengan total pekerja dari tahap pertama hingga sekarang mencapai 1.700 orang.
Program tahun ini menelan anggaran sebesar Rp3,2 miliar hasil efisiensi, dengan misi meningkatkan rekrutmen ketenagakerjaan setinggi-tingginya.
