Sepuluh tokoh terima Anugerah Kreator Bandung 2025

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak sepuluh tokoh kreatif menerima Anugerah Kreator Bandung 2025 yang digelar Pemerintah Kota Bandung di eL Hotel Bandung, Jumat, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi mereka bagi ekosistem kreatif kota.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan para kreator menjadi bagian penting dalam penguatan identitas Bandung sebagai A City of Creators. Ia menyebut pemerintah membutuhkan kreativitas mereka untuk memperluas ruang kolaborasi.

Penghargaan AKB diberikan kepada tokoh dari sepuluh kategori, mulai dari cipta ruang, digital, hingga lingkungan hidup. Ardo Ardana meraih kategori Cipta Ruang, sementara kategori Digital diberikan kepada Daryl Wilson dari Kumata Animation Studio.

Kategori Event Berkelanjutan diberikan kepada Meizan Nataadinigrat. Pada kategori Inklusivitas, penghargaan diberikan kepada Ressa Ria Lestari. Untuk kategori Inovasi, anugerah diraih Arsi Peni Wulandari dari Konsorsium Ramie Indonesia.

Aprilia Melissa meraih kategori Kewirausahaan. Kategori Komunitas diberikan kepada Mamat Rosidi atau Abah Gofar. Pada kategori Lingkungan Hidup, penghargaan diberikan kepada Siska Nirmala dari Zero Waste Adventure.

Pada kategori Edukasi, penghargaan diberikan kepada Gadis Prameswari. Sementara kategori Tokoh Legendaris diberikan kepada Iwan Abdurrachman atas kontribusinya bagi ekosistem kreatif Bandung.

Ketua Dewan Kurator AKB 2025, Galih Sedayu, menjelaskan proses kurasi dilakukan melalui riset literasi, FGD, dan wawancara dengan menekankan aspek autentisitas gagasan, kualitas karya, relevansi isu, serta dampak terhadap ekosistem kreatif.

AKB 2025 mengusung tema “Retrospektif: Pesan Bangsa-Bangsa Asia Afrika” yang terinspirasi nilai solidaritas dan keberanian Konferensi Asia Afrika 1955. Tema ini dianggap relevan dengan perjalanan kreatif Bandung.

Selain penganugerahan, acara juga menghadirkan pertunjukan kreator lokal seperti Noise Creator Indonesia, Kartwel Noesantara, Sulaya Panyidagan, hingga penampilan musik balada oleh Abah Iwan Abdulrachman.

Program resmi Pemkot Bandung ini bekerja sama dengan Ruang Kolaborasa dan Eco Ethno serta didukung BJB, Dama Kara, Exsport, Eiger, dan sejumlah media partner. AKB diharapkan menjadi pemantik lahirnya karya kreatif berdampak luas bagi masyarakat.