Depok (ANTARA) - Tim mahasiswa dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) meraih Juara 1 pada “Corrosion Presentation Challenge” dalam rangkaian Indonesia Corrosion Week (Indocor) 2025 yang digelar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Dekan FTUI Prof. Kemas Ridwan Kurniawan di Depok, Rabu mengapresiasi prestasi yang dicapai oleh mahasiswa.
“Capaian ini menunjukkan kualitas unggul mahasiswa FT UI dalam menggabungkan keilmuan teknik dengan semangat keberlanjutan. Inovasi mereka menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa FT UI tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga mampu memberikan kontribusi bagi tantangan industri energi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga: FTUI gaungkan inovasi berbasis AI di QIR untuk masa depan Indonesia
Baca juga: FTUI gaungkan inovasi berbasis AI di QIR 2025 untuk masa depan Indonesia
Menurut dia Kemenangan tersebut memperkuat reputasi FT UI sebagai salah satu institusi teknik terkemuka yang konsisten mendorong mahasiswanya untuk berinovasi dalam bidang rekayasa material, energi, dan teknologi hijau, yang sejalan dengan visi fakultas untuk menciptakan solusi Teknik bagi masyarakat dan lingkungan.
Dalam kompetisi tersebut menantang peserta menganalisis studi kasus nyata terkait permasalahan korosi di industri serta menawarkan solusi inovatif berbasis riset dan praktik teknik.
Dari 15 finalis yang lolos ke tahap akhir, Tim dari UI, yang terdiri atas Jason Lee Wijaya (angkatan 2024), Martha Adelia (angkatan 2023), dan Rangga Aahmes Burairah Tsaqif (angkatan 2023), unggul dengan gagasan bertajuk “Geopolimer Red Mud dan Rice Husk Ash: Inovasi Hijau untuk Proteksi Korosi Pipa Industri Minyak dan Gas Pesisir”.
Baca juga: Mahaiswa FTUI melaju ke babak final Inspiring Asia Micro Film Festival 2025
Inovasi tersebut memanfaatkan limbah industri red mud dan rice husk ash sebagai bahan dasar pelapis geopolimer ramah lingkungan yang mampu melindungi pipa di wilayah pesisir dari korosi akibat kadar klorida dan kelembapan tinggi.
Material tersebut tidak hanya memiliki ketahanan kimia tinggi dan adhesi kuat terhadap logam, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah industri serta pengurangan emisi karbon.
“Kami ingin membuktikan bahwa inovasi teknik tidak harus mahal atau merusak lingkungan. Melalui pendekatan berbasis material hijau, kami berusaha menghadirkan solusi yang berkelanjutan sekaligus aplikatif bagi industri minyak dan gas nasional,” kata Jason.
