Jakarta (ANTARA) - Petenis Carlos Alcaraz meraih gelar kedelapannya musim ini dengan mengalahkan Taylor Fritz pada final Japan Open di Tokyo, Selasa, dalam debutnya di ajang ATP 500 tersebut.
Hanya sembilan hari setelah kekalahannya dari Fritz di Laver Cup, petenis nomor 1 dunia itu menunjukkan dominasinya dengan penampilan gemilang 6-4, 6-4 untuk mencatatkan 67 kemenangan dan delapan trofi pada 2025, menurut indeks menang/kalah ATP, sekaligus mengancam untuk melampaui rekor 73 kemenangan rivalnya Jannik Sinner.
"Tidak diragukan lagi, ini adalah musim terbaik saya sejauh ini," kata Alcaraz, seperti disiarkan ATP.
"Delapan gelar, 10 final, itu menunjukkan betapa kerasnya saya bekerja hanya untuk bisa merasakan momen-momen ini dan mencapai tujuan saya."
"Saya tidak memulai tahun dengan baik, berjuang secara emosional, jadi bagaimana saya bangkit dari itu, saya sangat bangga pada diri sendiri, dan pada semua orang di sekitar saya yang telah membantu saya berada di posisi ini," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
Sejak kalah dari Sinner di final Wimbledon pada Juli, Alcaraz bangkit dari kekalahan itu dengan tiga gelar berturut-turut di ATP Masters 1000 di Cincinnati, US Open, dan sekarang Tokyo.
Dengan gelar juara ke-24 di level tur, petenis Spanyol itu menyamai rekor Alexander Zverev untuk gelar terbanyak di antara pria kelahiran 1990.
Meskipun Fritz yang dua kali meminta waktu istirahat medis untuk mendapatkan perawatan di paha kirinya tidak mampu menahan serangan khas Alcaraz di final, ia tetap mampu memperkuat upayanya untuk lolos ke ATP Finals.
Runner-up tahun lalu itu naik satu peringkat ke posisi kelima dalam ATP Live Race To Turin.
Baca juga: Alcaraz melaju ke semifinal Japan Open
Baca juga: Petenis Alcaraz melaju di Tokyo
