Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Penyakit Dalam lulusan Universitas Indonesia dr. Paulus Simadibrata, Sp.PD mengatakan bahwa etilen oksida termasuk salah satu zat yang berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.
"Etilen oksida kan termasuk suatu zat yang berbahaya buat tubuh. Jadi biasanya ini mungkin dipakai untuk teknik industri pangan," kata dr. Paulus saat ditemui Antara di Jakarta, Jumat.
Dokter yang kini praktik di Rumah Sakit Abdi Waluyo itu mengatakan bahwa etilen oksida biasa digunakan dalam industri pangan. Namun, penggunaannya tidak boleh berlebihan.
Etilen oksida yang masuk ke dalam tubuh berisiko menyebabkan keracunan, karena tubuh menganggapnya sebagai salah satu zat asing yang tidak boleh ada dalam tubuh.
Kandungan itu juga berisiko memengaruhi saluran pencernaan hingga menyebabkan gejala akut seperti diare, sakit perut hingga kerusakan jaringan pada sistem pencernaan.
"Ini yang makanya kita harapkan mungkin supaya masyarakat jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan pengawet. Mungkin tidak hanya etilen oksida ya tapi juga yang lainnya," kata dia.
Sebagai contoh, Paulus menyebut dulu sudah ada kasus yang melibatkan kandungan monosodium glutamat sebagai penyedap, juga pemanis buatan semacam asesulfam-K serta natrium siklamat dan lain sebagainya.
