Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut pemerintah menahan impor gula kristal mentah atau raw sugar untuk kebutuhan industri (rafinasi) sebesar 200 ribu ton.
Budi menjelaskan, total kuota impor gula kristal mentah untuk tahun 2025 adalah 4,3 juta ton. Saat ini, yang sudah masuk sekaligus sedang berjalan sebesar 4,1 juta ton.
"Berarti kan ada sekitar 200-an (ribu ton) yang belum mengajukan. Nah, itu kita tahan dulu. Yang ditahan itu yang itu," ujar Budi di Jakarta, Jumat.
Keputusan untuk menghentikan sementara impor gula kristal ini, telah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) di Jakarta, Kamis (12/9).
Menurut Budi, sisa kuota 200 ribu ton tersebut belum dimanfaatkan oleh perusahaan ataupun belum ada pengajuan untuk izin impor.
Proses penahanan impor gula kristal mentah ini akan dilakukan sambil menunggu proses evaluasi.
Berdasarkan Neraca Komoditas (NK) Tahun 2025, kuota impor gula kristal mentah ditetapkan sebesar 4.398.880 ton. Dari kuota tersebut, terdapat pengajuan impor sebesar 4.198.550 ton.
