Jakarta (ANTARA) - Penetapan hasil Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025–2028 ditunda hingga 31 Agustus 2025.
Keputusan ini diambil dalam forum Musyawarah Nasional (MUNAS) X ILUNI UI setelah muncul sejumlah keberatan dari enam dari tujuh kandidat atas proses pemungutan suara yang dilakukan secara elektronik (e-voting) melalui aplikasi UI Connect.
Keberatan yang muncul tidak hanya mencakup aspek teknis, tetapi juga menyentuh ranah validitas data pemilih dan keamanan sistem digital yang digunakan.
Dalam keterangannya, Ketua Umum ILUNI Fakultas Kedokteran UI (FKUI) periode 2024–2027, dr. Wawan Mulyawan, Selasa menyampaikan urgensi untuk dilakukan audit digital independen sebelum hasil resmi diumumkan.
“Audit menyeluruh ini penting untuk menjaga kredibilitas dan integritas proses pemilihan. Ini bukan sekadar soal menang atau kalah, tapi tentang memastikan legitimasi pemimpin yang akan mewakili alumni UI secara keseluruhan,” ujar dr. Wawan dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Empat kandidat Ketum Iluni UI soroti sistem e-voting
Beberapa temuan yang disampaikan oleh tim kampanye kandidat meliputi:
Ketidaksesuaian data pemilih, termasuk dugaan partisipasi individu yang belum berstatus alumni serta kemiripan identitas pemilih di beberapa fakultas.
Gangguan teknis dan keamanan siber, di mana data monitoring dari Cloudflare menunjukkan adanya lebih dari 1,1 miliar request mencurigakan selama proses pemungutan suara.
Perubahan jumlah suara secara drastis dalam waktu singkat yang memicu pertanyaan terkait keandalan sistem penghitungan.
Perubahan kebijakan dokumentasi hasil suara, yang dinilai tidak konsisten dan berpotensi menurunkan transparansi proses.
Menanggapi situasi ini, forum MUNAS X yang berlangsung pada 23–24 Agustus 2025 di Jakarta, memutuskan untuk menunda pengesahan hasil hingga audit independen dilakukan.
Penundaan ini bertujuan untuk memberi waktu bagi investigasi menyeluruh serta verifikasi sistem pemilihan oleh pihak ketiga yang netral.
“Kami menghargai setiap keberatan dan menjunjung tinggi asas keadilan. Untuk itu, penetapan hasil kami skors selama tujuh hari agar auditor independen bisa bekerja secara objektif,” ujar perwakilan Organizing Committee (OC) Pemila dalam sesi penutupan MUNAS.
Baca juga: Caketum Iluni UI Pradana Indraputra tawarkan beasiswa advokat bagi ribuan alumni FHUI
Para kandidat yang mengajukan keberatan mengusulkan audit tiga tahap, yaitu: Audit DPT (Daftar Pemilih Tetap): Verifikasi status alumni dan validasi data pemilih.
Audit Sistem E-Voting: Analisis forensik server dan database, serta investigasi potensi gangguan atau manipulasi.
Audit Proses Operasional: Evaluasi perubahan aturan, transparansi, dan dokumentasi selama proses pemungutan suara.
Selain itu, mereka juga menyarankan agar sistem e-voting ke depan mengikuti standar internasional yang menjamin keamanan, transparansi, reliabilitas, dan aksesibilitas bagi seluruh alumni.
Komitmen ILUNI FTUI untuk Mengawal Demokrasi Alumni
ILUNI Fakultas Teknik UI (FTUI) yang turut hadir melalui 12 utusan resmi di MUNAS menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi proses ini agar hak pilih alumni dihormati dan dijamin secara adil.
“Kami akan terus mengawal dan memastikan bahwa setiap suara alumni terhitung dan dihargai. Penundaan ini bukan kemunduran, tapi justru langkah maju untuk menjaga marwah demokrasi di lingkungan alumni,” ujar perwakilan ILUNI FTUI dalam pernyataan resminya.
Baca juga: Tujuh kandidat Ketum Iluni UI deklarasi kampanye damai
Jumlah alumni yang telah mendaftar sebagai pemilih mencapai 7.825 orang, dengan 5.989 suara tercatat masuk. Jumlah ini menunjukkan antusiasme tinggi alumni UI dalam menentukan arah kepemimpinan ILUNI UI.
Dengan skors hingga 31 Agustus 2025, publik alumni kini menantikan hasil audit independen sebagai dasar utama penetapan Ketua Umum ILUNI UI periode 2025–2028.
Harapannya, proses ini tidak hanya menghasilkan pemimpin yang terpilih secara sah, tetapi juga memupuk kembali semangat guyub dan kepercayaan di kalangan alumni Universitas Indonesia.
“Hidup ILUNI UI! Kita butuh pemimpin yang legitimate, bukan sekadar menang-menangan,” tutup dr. Wawan Mulyawan.
Sementara itu Pramudya A. Oktavinanda meraih suara terbanyak (6.529 suara) dalam pemilihan langsung Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025-2028.
Pramudya berpasangan dengan Masyita Cryarallin sebagai sekjen dalam pemilihan yang berlangsung pada Musyawarah Nasional ILUNI UI, 23-24 Agustus 2025.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pendukung.Hari ini kita mencetak sejarah baru simana partisipasi terbesar dan mendapat suara sepanjang sejarah," kata Pram, melalui akun IG Pramoctavy.
Proses pemilihan dilakukan secara demokratis melalui mekanisme e-vote menggunakan aplikasi UI Connect.
Pasangan Pram-Syita unggul dengan perolehan 6.529 suara (26,9). Mereka mengalahkan kandidat lainnya Ivan Ahda yang meraih 5.560 suara (21,9) dan Dewi Puspitorini 4.778 suara (19,7 persen) di urutan ketiga.
Lalu, disusul M. Pradana Indraputra 4.716 suara (19,4 persen), Ratu (Aie) Febriana 1.642 suara (6,7 persen), Rapin Mudiardjo 611 suara (2,5 persen), dan Boni Hargens 452 suara (1,8 persen)
“Alhamdulillah, kandidat nomor 7 Pramudya A. Oktavinanda memenangkan kontestasi dengan suara terbanyak, unggul hampir seribu suara dari kandidat berikutnya,” kata Campaign Manager Pram-Syita, Fauzan Zidni.
Audit Independen didorong sebelum penetapan hasil pemilihan Ketua Umum ILUNI UI 2025
Selasa, 26 Agustus 2025 21:34 WIB
Gedung Rektorat UI (ANTARA/HO-Humas UI)
