Kabupaten Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Rudy Susmanto mengintegrasikan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk mengatasi masalah pengangguran, dengan menciptakan wirausaha baru pada 2026.
Jumlah pengangguran di Kabupaten Bogor lebih dari 230.000 orang, menjadi alasan Rudy Susmanto menyiapkan program terintegrasi antar SKPD, sehingga diharapkan dengan terobosan ini dapat menciptakan peluang usaha baru untuk masyarakat.
"Integrasi program antarSKPD ini untuk menanggulangi pengangguran di Kabupaten Bogor dengan menciptakan kewirausahaan baru," kata Rudy Susmanto di Cibinong, Rabu.
Ia mengungkapkan dalam upaya mengentaskan pengangguran terbuka pada masyarakat usia produktif, tidak bisa jika hanya mengandalkan sektor industri.
Baca juga: Di hadapan buruh, Bupati Bogor pastikan tindak oknum penghambat investasi
Baca juga: Bupati Bogor alihkan mobil dinas Jimny yang disalahgunaka ASN jadi kendaraan patroli
Membuka lapangan pekerjaan baru di sektor nonformal menjadi opsi, sambil terus menggelar 'karpet merah' agar investasi padat karya semakin menjamur di Kabupaten Bogor untuk menambah lapangan pekerjaan baru.
Ia mencontohkan, salah satu integrasi program yang bisa dilakukan seperti di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) melaksanakan program pelatihan budidaya ikan lele, dengan 500 peserta. Kemudian Dinas Perikanan dan Peternakan menyusun program yang sama, misal dengan memberi hibah kolam, bibit dan pakan.
"Penerimanya wajib peserta pelatihan yang sudah dilaksanakan oleh Dispora. Selesai pelatihan, pembinanya diikuti selama beberapa bulan sampai panen, selesai panen, maka pelaku usaha yang dibutuhkan hanya satu, pemasarannya kemana. Disperindag melakukan penyusunan yang sama, membeli produknya,” jelas Rudy.
Baca juga: Bupati Bogor sebut normalisasi Sungai Cileungsi-Cikeas secara kolaborasi
Menurutnya, jika Disperindag tidak bisa membeli produknya, maka Kabupaten Bogor punya badan usaha milik daerah (BUMD), maka setelah produk itu dibeli, kemudian disalurkan kepada sektor yang membutuhkan produk dari hasil pelatihan tersebut, salah satunya restoran.
Menurutnya, jika program ini dijalankan, dengan minimal 10 program integrasi dan setiap program melibatkan 500 peserta, maka sudah bisa membuka sedikitnya 5.000 lapangan kerja baru.
