Malang, Jawa Timur (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya menyatakan volume penumpang di Stasiun Malang, Jawa Timur saat berlangsungnya tradisi munggahan saat awal Ramadan mencapai 12.028 orang.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif di Kota Malang, Sabtu, mengatakan belasan ribu penumpang yang tercatat itu merupakan akumulasi angka keberangkatan dan kedatangan untuk periode 28 Februari hingga 2 Maret 2025.
"Masyarakat memiliki kebiasaan pulang kampung menjelang Ramadhan atau munggahan melaksanakan puasa di kampung halaman, secara jumlah mulai 28 Februari sampai 2 Maret 2025 ada 12.028 pelanggan," kata Luqman.
Para penumpang tersebut, lanjutnya, merupakan pelanggan yang berangkat maupun tiba di Stasiun Malang menggunakan angkutan jenis kereta api jarak jauh.
"Para pelanggan didominasi dengan KA tujuan Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Ketapang (Banyuwangi)," ucap dia.
Baca juga: KA Ijen Ekspres rute Stasiun Ketapang-Malang jadi alternatif pilihan penumpang
Jika dirinci, maka jumlah keberangkatan kereta api dari Stasiun Malang saat pelaksanaan tradisi munggahan mencapai 6.818 penumpang. Sedangkan, untuk angka kedatangan sebanyak 5.210 orang.
"Pada 28 Februari penumpang yang naik ada 3.615 orang dan turun 2.097 orang, lalu 1 Maret yang naik ada 1.866 orang dan turun 1.957 orang, serta pada 2 Maret yang naik 1.337 orang dan turun 1.156 orang," ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan bahwa untuk mengakomodasi minat masyarakat dalam melakukan perjalanan menggunakan angkutan kereta api, maka ada sejumlah langkah strategis yang disiapkan.
Sejumlah langkah tersebut diantaranya pengoperasian kereta api fakultatif setiap akhir pekan, peningkatan layanan digital, dan penerapan program keberlanjutan guna menciptakan perjalanan ramah lingkungan.
"Pada setiap akhir pekan KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan satu kereta api lokal fakultatif, yakni Kereta Api Arjuno Ekspres relasi Malang-Surabaya (Stasiun) Gubeng," kata dia.
KAI Daop 8 juga mengimbau agar masyarakat bisa melakukan pemesanan tiket jauh-jauh hari, minimal 45 hari sebelum jadwal keberangkatan yang dikehendaki melalui aplikasi Access by KAI, situs web kai.id, hingga berbagai mitra resmi penjualan tiket kereta api.
"KAI terus mengimbau pelanggan untuk memanfaatkan berbagai fitur layanan digital yang telah disediakan untuk kemudahan perjalanan, termasuk pemesanan tiket secara online serta layanan check-in dengan sistem face recognition boarding gate," tuturnya.