Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI) Fadli Zon mengatakan, Indonesia harus swasembada karbohidrat dan protein.
“Kita juga harus swasembada karbohidrat. Ini yang dari dulu saya kira di HKTI kita coba, orientasinya juga swasembada pangan ini adalah swasembada karbohidrat, kemudian swasembada protein,” ujarnya dalam acara Pembukaan Sekolah Tani ke-II, dikutip di Jakarta, Sabtu.
Untuk mewujudkan swasembada karbohidrat, maka komoditas yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah jagung, sagu, ubi, talas, sorgum, dan berbagai umbi-umbian sebagai sumber pangan lokal. Hal ini berarti perlu ada diversifikasi pangan untuk menciptakan swasembada, sehingga Indonesia tak bisa hanya mengandalkan beras saja.
Baca juga: Menbud Fadli Zon nilai program MBG tonggak pemerintah majukan sektor pertanian
Baca juga: Pameran kontemporer menginspirasi seniman muda berkarya
Baca juga: Ragam budaya jadi identitas masyarakat Indonesia
Terkait swasembada protein, dia menilai banyak sumber protein di Tanah Air yang bisa diolah lebih lanjut. Misalnya ayam, telur dan berbagai komoditas di laut seperti ikan.
“Jadi, kita sangat bisa mempunyai satu target dalam waktu dekat swasembada karbohidrat dan swasembada protein,” ungkap Fadli.
Menurut dia, di masa pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto, Indonesia dapat mencanangkan sekaligus melaksanakan target untuk swasembada pangan. Hal ini penting dilakukan di tengah berbagai tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga konflik geopolitik yang memberikan dampak terhadap ketersediaan, keamanan, dan kedaulatan pangan.
“Sekarang kita mempunyai seorang Presiden yang menjadikan sektor pangan, sektor energi, dan hilirisasi menjadi prioritas dalam pembangunan kita. Saya kira ini adalah kesempatan yang sangat berharga,” kata dia yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan.