Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menetapkan status tanggap darurat sampah imbas ditutupnya tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia per 1 Februari 2025.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan surat status tanggap darurat sampah dikeluarkannya untuk merespons sanksi tersebut agar sampah bisa tertangani maksimal.
Ibnu Sina menyampaikan telah menggelar rapat koordinasi status tanggap darurat sampah tersebut bersama seluruh pemangku kepentingan, Camat, Lurah hingga pegiat lingkungan di balai kota, Rabu malam (5/2).
Dia menyatakan rapat itu membahas berbagai upaya dan langkah konkret yang akan coba digarap Pemkot Banjarmasin, baik sebagai solusi penanganan jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: Pekanbaru darurat sampah hingga 21 Januari 2024
Ibnu Sina menuturkan kemampuan armada Kota Banjarmasin dalam mengirimkan volume sampah ke TPAS Regional Banjarbakula di Kota Banjarbaru setiap harinya hanya diperbolehkan sebanyak 105 ton.
"Jika dipersentasikan hanya sekitar 18 persen saja dari total sampah setiap harinya di kota ini," ujarnya.
Produksi sampah di Kota Banjarmasin, baik dari rumah tangga maupun lainnya mencapai 600 ton hingga 650 ton.
"Sampah sebanyak itu, 41 ton dikelola oleh para pemilah yang tersebar di Banjarmasin, termasuk yang ada di Bank Sampah dan Pusat Daur Ulang, sisanya ratusan ton harus dibuang ke TPA," ujarnya.
Karenanya, kata Ibnu Sina, dengan adanya sanksi ini, sampah di Kota Banjarmasin menimbulkan kekhawatiran akan tumpukan sampah yang menggunung dan meluber di seluruh TPS serta ruas-ruas jalan sudut kota selama beberapa hari terakhir.
"Memang akan terjadi penumpukan luar biasa kalau tidak ada upaya yang kita lakukan. Untuk itu, tadi ada beberapa langkah yang akan dilaksanakan, terutama adalah meminta kecamatan, kelurahan untuk bisa menempatkan tempat pemilahan di masing-masing kelurahan, dimana sisa sampah residu akan di bawa ke TPAS Regional," katanya.
Baca juga: Pj Bupati suarakan Bogor sedang darurat sampah agar pengelolaan optimal