Jakarta (ANTARA) - Kecintaan masyarakat terhadap bulu tangkis juga mewarnai kehidupan kota-kota yang makin padat dan bising. Kehadiran lapangan bulu tangkis seolah menjadi “hidden gems” alias permata tersembunyi di tengah pemukiman yang padat.
“Di atas Pasar Tebet Barat ternyata ada tempat dengan 19 lapangan bulu tangkis yang tidak pernah sepi. Juga di daerah Mampang Prapatan, di situ ada Fithall Mampang dengan tiga lapangan bulu tangkis yang berkualitas baik dan juga tidak pernah sepi. Ini potensi yang luar biasa. PBSI mendorong agar kegembiraan bermain bulu tangkis ini bisa terus menyebar di masyarakat luas,” kata Ketua Subbidang Pengembangan Komunitas PP PBSI Devie Rahmawati dalam keterangannya, Senin.
Di Bogor, Ikatan Keluarga Gunung Kidul (IKG) memanfaatkan olahraga bulu tangkis sebagai sarana sambung rasa dan keakraban. Bahkan, paguyuban ini baru saja menggelar Turnamen Bulu Tangkis IKG Veteran Usia 55 yang diikuti 32 tim dengan total 100 pemain terlibat.
“Pertandingan bulu tangkis IKG sudah dilaksanakan secara rutin. Tahun lalu, kami mengadakan kegiatan yang menghadirkan lebih dari 1000 orang untuk kompetisi berbagai usia. Dengan acara ini, kami juga mengajak UMKM untuk berpartisipasi selama acara, terutama jualan kuliner khas Gunung Kidul untuk obat kangen kampung halaman,” ujar Ketua Umum IKG Sukirman.
“Potensi ini akan kami rawat melalui berbagai program. Siapa tahu juga dari kegiatan komunitas ini bisa muncul bibit-bibit potensial bulu tangkis. Tidak harus menjadi atlet. Misalnya, menjadi wasit, karena kita masih butuh banyak wasit berkualifikasi nasional dan internasional,” tutup Ricky Soebagdja, Sekretaris Jenderal PP PBSI, yang juga peraih medali emas ganda putra Olimpiade Atlanta 1996.
"Hidden Gems" lapangan bulu tangkis dan aktivitas tepok bulu
Senin, 3 Februari 2025 18:44 WIB

"Hidden Gems” lapangan Bulu Tangkis dan aktivitas tepok bulu (ANTARA/ Foto: Istimewa)
Di atas Pasar Tebet Barat ternyata ada tempat dengan 19 lapangan bulu tangkis yang tidak pernah sepi.