Kota Bandung (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung memberi teguran kepada para pencari koin aplikasi Jagat karena aktivitasnya ini telah merusak fasilitas umum, terutama taman-taman kota.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi mengatakan setelah aktivitas berburu koin Jagat di fasilitas publik itu diketahui merusak taman, pihaknya langsung melakukan pengecekan ke lapangan kemudian menindak para pemburunya.
"Sudah dilakukan teguran lisan oleh petugas lapangan di sejumlah taman dan fasum (fasilitas umum). Terus dimonitor petugas di lapangan," kata Rasdian di Bandung, Rabu.
Baca juga: "Koin Jagat" tak produktif dan merugikan
Baca juga: Menkomdigi ambil langkah tegas bila "Koin Jagat" terbukti langgar aturan
Rasdian mengungkapkan pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi kepada para pemburu koin Jagat apabila aktivitas mereka tetap merusak taman yang ada di wilayah Kota Bandung.
"Kalau masih merusak (taman) akan diberikan tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jadi, kami terus melakukan monitoring," katanya.
Upaya pemantauan tersebut, kata dia, akan dilakukan oleh petugas lapangan di setiap fasilitas publik terutama di taman-taman sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Untuk monitoring sesuai SOP dan akan ditindaklanjuti kalau ada laporan dan pengaduan masyarakat terkait itu," katanya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengungkapkan pengembang aplikasi tersebut juga tidak meminta izin kepada Pemkot Bandung dalam menggelar kegiatan mencari koin.
Baca juga: Pengembang aplikasi pencari koin Jagat diminta hentikan aktifitasnya
"Kami tidak pernah menerima permohonan izin. Jadi, nanti akan ditindaklanjuti oleh Kadiskominfo. Kalau memang tidak boleh, ya akan dilarang," kata Koswara.
Ia menyarankan agar aktivitas seperti berburu koin diarahkan ke lokasi lain yang tidak merusak fasilitas publik, seperti lapangan atau tempat tertutup lainnya dan berharap aplikasi serupa dapat memberikan nilai edukasi kepada masyarakat bukan malah merusak fasilitas publik.
"Kalau ingin membuat aplikasi berbasis poin, sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan positif seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Itu lebih mendidik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.