Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik mengatakan literasi dan edukasi terkait pasar modal penting untuk diberikan pada kelompok usia muda, demi terciptanya pergeseran (shifting) dari saving society menjadi investment society.
"Sejak sangat muda, mereka (harus) paham dulu konsep investasi di pasar modal," kata Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis.
Ketika pelajar tingkat atas hingga mahasiswa telah memahami konsep pasar modal, maka dapat diikuti dengan mengikutsertakan mereka dalam program inklusi untuk dapat menjadi investor atau pelaku pasar modal.
BEI pada awal 2023 mengundang siswa-siswa TK menjadi tamu pertama dalam pembukaan kembali Main Hall BEI setelah penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Pesan yang ingin kami sampaikan adalah, murid-murid TK inilah yang nanti akan menjadi investor pasar modal kita," kata dia.
Sejak dua tahun terakhir, menurut dia, BEI telah mengadakan program literasi dan edukasi pasar modal kepada generasi muda tidak hanya di perguruan tinggi melainkan juga pada tingkat SMA.
Baca juga: BEI sesuaikan tarif seiring PPN 12 persen
Baca juga: BEI sebut 28 perusahaan antre gelar IPO