Kota Bandung (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Jawa Barat, mendalami kasus kematian seorang mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bernama Ajeng Mahromatussa’diyyah (21) di Gedung Gymnasium UPI pada Kamis (26/12) sore.
"Mahasiswi semester tujuh. Untuk penyebab kematiannya, kita masih dalami," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Rachman di Bandung, Jumat.
Abdul mengatakan dari hasil pemeriksaan awal Unit Inafis Polrestabes Bandung, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban.
Baca juga: Polisi periksa 14 saksi terkait kasus meninggalnya mahasiswa IAIN Gorontalo saat ikuti kegiatan pengaderan
Baca juga: Cegah Kematian Massal Ikan, Mahasiswa IPB Ciptakan Poker
"Tidak ada luka di kepala. Yang ada luka dari hidung yang banyak mengeluarkan darah, kemudian ada patah kaki sebelah kanan. Namun, untuk pastinya, kita menunggu hasil pemeriksaan tim kedokteran dari rumah sakit," katanya.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah memeriksa sebanyak tiga orang saksi, salah satunya orang yang pertama kali melihat mahasiswi tersebut meninggal.
"Kejadian sekira pukul 15.30 hingga 16.00 WIB. Ada tiga orang saksi, termasuk yang menemukan pertama," katanya.
Baca juga: Polisi Selidiki Kematian Mahasiswa Universitas Pakuan
Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat UPI Bandung Prof. Suhendra membenarkan bahwa korban diduga terjatuh dari lantai dua Gedung Gymnasium.
Jenazah mahasiswi itu pertama kali dilaporkan seorang mahasiswa yang menemukan korban dalam posisi telungkup dengan kerudung menutupi kepala dan darah bercucuran.
“Kami telah berkoordinasi dengan Tim UPT K3. Benar ada seorang mahasiswi yang terjatuh dari lantai dua Gedung Gymnasium. Saat ini, kasus tersebut sedang diselidiki oleh kepolisian dan jenazah telah dibawa ke RS Sartika Asih,” kata Suhendra.