Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berupaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kecamatan Bogor Timur lewat inovasi program sa-Kampung Sabilulungan, melalui kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, swasta, dan masyarakat.
Program ini diinisiasi oleh Camat Bogor Timur Feby Darmawan, dan diluncurkan sebagai pilot project di Kelurahan Katulampa pada Selasa. Ia menjelaskan program itu dibuat dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem yang ada di wilayahnya.
Feby mengatakan, total ada 58 keluarga dengan kemiskinan ekstrem yang menjadi sasaran, akan diintervensi melalui penyaluran bantuan sesuai kebutuhan masing-masing. Bantuan tersebut didapat melalui CSR yang diperoleh dari hasil kolaborasi yang terjalin itu.
“Bantuan yang diberikan antara lain bantuan pangan non tunai, bantuan usaha mikro kecil, bantuan sosial berupa uang tunai, Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, bantuan prakerja, Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta bantuan sosial untuk penanganan stunting,” katanya.
Tak hanya itu, Feby menyebut warga penerima manfaat juga difasilitasi dengan berbagai kegiatan pelatihan dan pemberdayaan sehingga memiliki pekerjaan serta penghasilan.
Pelatihan yang diberikan antara lain pembuatan tas laptop, card holder, dompet, pemberdayaan pengolahan sampah berupa pembuatan lilin aroma terapi dan keset dari kain.
Selain itu, Feby mengatakan, warga juga dilatih kompetensi menjahit sehingga dapat memproduksi daster, baju, dan celana, serta mendapat penghasilan tambahan dari program padat karya.
Untuk jangka menengah, Feby menargetkan program ini bisa mengintervensi kemiskinan di tiga kelurahan di wilayah Bogor Timur. Sedangkan untuk jangka panjang ia menargetkan terdapat 6 kelurahan yang akan terbebas dari kemiskinan ekstrem.
“Berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dalam SK Wali Kota 2023, terdapat 1.363 keluarga yang mengalami miskin ekstrem. Namun, per Oktober 2024 setelah diverifikasi dan validasi ternyata sudah berkurang 120 keluarga, dengan begitu sisanya 1.233 keluarga miskin ekstrem,” katanya.
Pj Wali Kota Bogor Hery Antasari mengapresiasi program yang dibuat Camat Bogor Timur. Ia juga berterima kasih atas upaya camat yang telah menggandeng banyak pihak untuk berkolaborasi menangani masalah miskin ekstrem.
“Program ini semakin membuktikan terjalinnya kerja sama pentahelix yang baik di Kota Bogor. Semoga program ini bisa memperkuat ekonomi masyarakat lewat pemberdayaan yang dihadirkan,” kata Hery.*