Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar nikah massal gratis pada rangkaian kegiatan West Java Festival (WJF) 2024, yang diikuti oleh 37 pasangan pengantin dan telah terseleksi secara administrasi.
“Alhamdulillah dalam rangkaian WJF 2024 dilaksanakan nikah massal. Jadi ini program pemerintah, agar dalam perkawinan melalui pencatatan secara sah di agama,” kata Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin di Bandung, Sabtu.
Bey mengungkapkan, pihaknya ingin merangkul seluruh lapisan masyarakat dalam gelaran WJF tahun ini, salah satunya dengan menggelar nikah massal yang diikuti oleh pasangan dari 26 kabupaten/kota di Jabar.
“Acara ini kan buat semua kalangan, buat budayawan, sejarawan, kami ingin memberi kebahagiaan juga buat masyarakat melalui nikah massal ini,” katanya.
Baca juga: 83 pasutri ikut isbat nikah massal pada Hari Jadi ke-73 Kabupaten Bekasi
Baca juga: 43 pasangan di Kota Bogor resmi terima buku nikah hasil isbat massal
Dia menjelaskan, setiap pasangan pengantin tidak dikenakan biaya nikah. Selain itu, para pengantin juga mendapatkan uang tunai sebesar Rp790.000 sebagai tanda peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Barat.
“Dan saya harap pernikahan ini membawa kebahagiaan bahwa calon mempelai pria dan wanita ini semoga diberikan berkah dan rezeki bagi yang akan menikah pada hari ini,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bey juga menyampaikan pesan kepada para pengantin untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan saling pengertian sebagai kunci untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
“Kami ingatkan jangan coba-coba pinjaman online dan juga jangan mencari-cari cara untuk mencari rezeki yang pintas, seperti judi online dan saya harap harus saling mengingatkan antara kedua pasangan,” kata Bey.
Baca juga: 54 pasangan peserta itsbat nikah massal di Kota Bogor terima buku nikah
Dia juga berharap kepada pasangan baru ini untuk dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang penuh cinta dan pengertian, serta selalu terhindar dari hal-hal negatif yang dapat merusak keharmonisan keluarga.
“Jangan sampai ada kata-kata kasar, jangan keras pada pasangan, harus pengertian dan saling memahami,” kata Bey.