"Perhelatan HCS 2024 yang dipusatkan di Palabuhanratu selama tiga hari (29-31 Juli 2924) merupakan momentum bagi seluruh kabupaten dan kota se-Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman serta pembelajaran tentang Kota Sehat dalam mewujudkan generasi kuat di masa depan," katanya di Sukabumi, Rabu.
Menurut Marwan, hasil dari pelaksanaan HCS ini menghasilkan tujuh rekomendasi untuk mewujudkan generasi kuat dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Adapun tujuh rekomendasi tersebut permukiman sarana dan prasarana sehat, sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi sehat, pertambangan sehat, hutan sehat, industri dan perkantoran sehat, pariwisata sehat dan terakhir ketahanan pangan dan gizi.
Baca juga: HCS 2024 hasilkan tujuh rekomendasi pelaksanaan Program Kabupaten Kota Sehat
Baca juga: Sukabumi jadi lokasi pembelajaran baru pemecahan persoalan kesehatan
Melalui HCS juga menghasilkan banyak informasi dan manfaat. Selain itu, beberapa tatanan yang dikunjungi peserta HCS 2024 akan terus didorong agar lebih baik lagi ke depan.
Lanjut dia, hasil Munas Forum Nasional Kabupaten Kota Sehat KKS juga menjadi inspirasi Kabupaten Sukabumi dalam meningkatkan derajat kesehatan untuk menciptakan generasi muda yang sehat di masa depan.
"Penyelenggaraan HCS ini juga untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, inovatif dan kreatif sebagai genarasi yang kuat," tambahnya.
Marwan mengatakan Presiden Joko Widodo tentunya berharap melalui kementerian dan lembaga terkait untuk bisa memacu pertumbuhan kesehatan masyarakat yang tidak hanya dilihat dari posisi bonus demografi saja.
Baca juga: Peserta HCS VI 2024 dikenalkan lokasi wisata andalan Kabupaten Sukabumi
Tetapi juga dilihat dari peran dan keseriusan pemerintah daerah menyiapkan generasi yang kuat. Pihaknya optimistis Kabupaten Sukabumi bisa mewujudkan generasi kuat di masa depan.
"Kalau anak-anak kita di usia hari ini, banyak yang sakit atau juga persoalan-persoalan belajar dan kesehatannya, model stunting, bagaimana menghadapi situasi persaingan baik di bonus demografi maupun di 2045 di Indonesia Emas", katanya.