Jakarta (ANTARA) - Dua pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini membagikan kunci konsistensi mereka dalam karier balap motor sejauh ini, yang terbukti mampu mengantarkan keduanya meraih podium tertinggi pada sejumlah Grand Prix.
Bagi Bagnaia, kunci konsistensi dan dominasinya selama beberapa tahun ke belakang ini adalah tekad yang kuat dan tidak mengenal lelah untuk terus belajar.
“Saya tidak akan pernah kekurangan tekad. Saya pemalu, tapi sangat bertekad dan bekerja keras. Naluri mendorong saya untuk bergerak cepat di jalur yang benar, setiap pilihan diperhitungkan dan dipikirkan dengan matang,” ungkap Bagnaia, dikutip dari laman resmi MotoGP, Selasa.
Lebih lanjut, juara dunia dua kali itu mengatakan ia merupakan orang yang keras terhadap dirinya sendiri. Hal itu memacunya untuk terus maju dan memperbaiki diri.
“Saya adalah orang yang paling kritis terhadap diri sendiri,” ungkap pembalap Italia itu.
Baca juga: Enea Bastianini persembahkan podium kedua GP Italia di Mugello untuk anjingnya
Baca juga: Bagnaia tetap puas dengan hasil P3 dalam MotoGP Prancis
Di sisi lain, Bastanini mengatakan bahwa konsistensi dapat diraih jika seseorang memiliki sebuah rutinitas. Menurutnya, rutinitas harian penting karena secara tidak langsung dapat membuat seseorang disiplin dan memiliki manajemen waktu yang baik.
Namun, ketika ia mengalami cedera parah tahun lalu, yang memaksanya untuk tidak mengikuti sejumlah balapan penting musim 2023, menjadi tantangan tersendiri bagi Bastianini untuk bangkit dan menemukan ritmenya kembali.
“Tahun lalu adalah musim terburuk dalam karier saya, dimana saya patah tulang dan harus jeda selama lima bulan. Tidak mudah untuk kembali ke trek saat itu, kans untuk menang sangat kecil,” ungkap Bastianini.
Baca juga: Bagnaia tetap tampil optimal meski motornya bermasalah di GP Prancis
Saat berada dalam posisi terpuruk, Bastianini kemudian mengalihkan fokus untuk bangkit kembali secara perlahan, melalui rutinitas yang sedikit berbeda, dengan harapan mampu menumbuhkan motivasi serta pemulihan tubuhnya membaik.
“Tidak ada pilihan lain selain bangkit, dan saya tidak boleh berhenti percaya (kepada diri sendiri). Saya punya rutinitas di akhir pekan balapan, seperti bersiap dari pagi, atau memilih sarung tangan mana yang saya kenakan selama sesi latihan,” kata Bastianini.
Sementara itu, jeda musim panas MotoGP akan segera berakhir, menyusul Grand Prix Inggris yang bakal digelar di Sirkuit Silverstone, akhir pekan ini.