Jakarta (ANTARA) - Juara dunia dua kali Francesco Bagnaia mengatakan pengalaman mengalami kekalahan sama penting dengan meraih kemenangan, membentuk seorang pebalap lebih baik dan dewasa.
Dikutip dari statistik MotoGP, Rabu, Bagnaia finis di posisi kedua pada klasemen kejuaraan terakhir tahun lalu, dengan selisih 10 poin dari juara 2024, Jorge Martin (Prima Pramac Racing).
Meskipun Bagnaia memenangkan 11 grand prix dan menyamai rekor Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Casey Stoner dalam pencapaian prestasi pada satu musim, delapan kegagalan mencetak skor berkontribusi besar terhadap kekalahan dari Martin.
Lima kegagalan mencetak skor terjadi dalam balapan pendek sprint, termasuk yang sangat merugikan di Grand Prix Catalunya dan Malaysia saat memimpin tetapi berada di posisi kedua.
“Namun, saya rasa kalah itu berguna, karena membuat saya sadar bahwa kami tidak boleh lengah. Saya memang selalu bertekad untuk menang, tetapi terkadang Anda tidak bisa (terus-menerus menang),”kata Bagnaia, dikutip dari siniar Andrea Migno dan laporan Crash.
Terlepas dari dinamika dan hasilnya, pebalap utama tim pabrikan Ducati itu tetap menilai 2024 sebagai musim luar biasa.
Baca juga: Pebalap Moto GP Bagnaia fokus rebut poin pada setiap balapan