Jembrana, Bali (ANTARA) - Lurah Gilimanuk Ida Bagus Tony Wirahadikusuma meminta PT. ASDP Indonesia Ferry bersama-sama menangani pembersihan sampah dari pemudik.
"Sampah yang di jalan nasional menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup Jembrana untuk dibersihkan. Yang jadi masalah adalah sampah di jalan-jalan kampung. Selama ini kami yang membersihkan dan membiayai sendiri," kata Tony saat dihubungi di Jembrana, Jumat.
Dia mengatakan karena jalan-jalan kampung di Gilimanuk juga digunakan untuk jalur kendaraan pemudik menuju pelabuhan, volume sampahnya juga cukup besar.
Dia mengaku saat ini pihaknya mulai mendapatkan keluhan dari warga yang sebentar lagi memasuki Hari Raya Idul Fitri.
"Kami bisa pahami keluhan warga itu. Kan tidak enak merayakan Lebaran dengan sampah masih berserakan di jalan depan rumah mereka," katanya.
Baca juga: Tangerang ajak pemudik terapkan gerakan mudik minim sampah
Sebagai Lurah di Gilimanuk dia mengaku sudah berkoordinasi dengan PT. ASDP Indonesia Ferry, yang berjanji akan menyediakan kantong sampah di jalur mudik.
Namun, saat dirinya mengecek ke lapangan, tidak menemukan kantong-kantong sampah dimaksud.
Untuk mengatasi sampah dari pemudik di jalan kampung, dia mengatakan, sudah minta masing-masing kepala dusun atau kelian banjar untuk bergotong-royong bersama warga mengumpulkannya.
"Setelah terkumpul biar petugas kebersihan sampah dari kelurahan yang mengangkut ke tempat pembuangan akhir sampah. Sebenarnya itu perlu biaya untuk bahan bakar armada pengangkut dan lain-lain. Pusing saya carikan dana," katanya.
Agar tidak terus menjadi beban warga dan kelurahan, dia berharap PT ASDP Indonesia Ferry bisa membantu setiap tahun lewat dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan BUMN tersebut.
"Antrian panjang di Gilimanuk kan sudah rutin setiap tahunnya yaitu saat libur Natal dan Tahun Baru serta Idul Fitri. Kami berharap ASDP bersedia membantu dari CSR perusahaan setiap tahun untuk membantu membersihkan sampah," katanya.
Baca juga: Sungai Watch: Sampah sungai di Bali-Banyuwangi didominasi AMDK
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Gede Ary Candra sepakat dengan Lurah Gilimanuk agar ASDP membantu biaya pembersihan sampah.
Menurut dia, saat arus mudik tahun ini rata-rata sampah yang harus diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 5 ton setiap hari.
Pada hari normal, kata dia, volume sampah dari Kelurahan Gilimanuk sebesar 3,5 ton per hari sehingga terjadi kenaikan 1,5 ton per hari selama arus mudik.
"Untuk mengangkut sampah dari Gilimanuk mulai tanggal 26 Maret kami tambah armada truk yang kesana," katanya.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yani Andrianto saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti keluhan warga dan Lurah Gilimanuk tersebut.