Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memperluas jangkauan penerima program bantuan insentif yang diberikan kepada pelaku keagamaan mulai dari guru mengaji, imam dan marbot masjid, amil jenazah, hingga guru pondok pesantren serta majelis taklim.
"Kita sebenarnya sudah punya program honor bulanan untuk 12 ribu lebih penerima manfaat terdiri dari para guru mengaji, kemudian imam, marbot, amil jenazah, majelis taklim dan lainnya itu tiap bulan kita anggarkan insentifnya," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Dani Ramdan saat diminta tanggapan terkait masih ditemukannya guru mengaji dengan tingkat kesejahteraan di bawah rata-rata saat menghadiri deklarasi dan pelantikan pengurus Forum Musyawarah Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat (FORMAT) Bekasi Raya.
Baca juga: Akan ada insentif perangkat masjid di Bekasi mulai 2018
Baca juga: Pemkab Bekasi Naikan Insentif Guru Ngaji
Ia memastikan sebagai bentuk perhatian terhadap pelaku keagamaan yang telah menjalankan tugas mulia, pemerintah daerah berupaya untuk menambah jangkauan penerima insentif dimaksud.
"Dari yang saya dengar manfaat program tersebut belum dapat dirasakan secara optimal sehingga kami akan menambah kuota penerima insentif. Kita akan terus perbaiki juga skema program ini dan terus ditambah nominalnya," ucap dia.
Dirinya menyatakan program pemberian insentif kepada para pelaku keagamaan ini sejalan dengan kebijakan peraturan daerah terkait fasilitasi penyelenggaraan pesantren yang telah disahkan beberapa waktu lalu.
Baca juga: Ini Janji Pemkot Bekasi Untuk Merbot
"Bentuk perhatian ini meski dilihat masih terbatas tetapi ini yang bisa diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan mereka dalam melaksanakan tugas mulia," katanya.
Dani juga berharap keberadaan alim ulama dan tokoh masyarakat yang tergabung di FORMAT Bekasi Raya dapat menjadi wadah menyalurkan pendapat serta mitra dalam menyampaikan pembangunan yang telah dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat secara lebih luas.
"Karena di sini semua alim ulama, tokoh terkemuka, baik di tingkat kabupaten dan kecamatan terhimpun dalam satu wadah. Jadi kolaborasi nanti ke depan semua pesan-pesan pembangunan pemerintah tentu bisa diaplikasikan. Begitu pun sebaliknya, penyerapan aspirasi dari masyarakat kita juga tidak harus door too door, salah satunya bisa melalui forum ini," kata dia.