Karawang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat menerima bantuan dari kalangan pengusaha untuk percepatan penanganan stunting di daerah tersebut.
"Alhamdulillah pada tahun ini, Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) dan salah satu pengelola kawasan industri di Karawang menyalurkan bantuan untuk penanganan stunting," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh, di Karawang, Selasa.
Ia menyampaikan bahwa kontribusi kalangan swasta yang dalam hal ini kalangan pengusaha sangat diharapkan dalam penanganan stunting di Karawang.
Baca juga: Tim penurunan stunting Karawang siap deteksi dini kasus baru
Hal tersebut, katanya, menjadi bagian dari pengaplikasian dari kolaborasi pentahelik dalam penanganan stunting.
Untuk jenis bantuan dari kalangan pengusaha itu ialah berupa makanan bagi anak-anak stunting serta menjadi bapak asuh anak stunting.
Bupati mengatakan, dalam program penurunan stunting, pada tahun ini pihaknya akan memberikan pemberian makanan tambahan, ditambah pemberian bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Anggota Komisi IX DPR ajak warga Karawang jaga keluarga dari stunting sejak dini
Program pemberian makanan tambahan dari Pemprov Jawa Barat itu akan direalisasikan di empat desa yang ada di Karawang. Selain itu juga ada program pembagian seribu vitamin dan susu serta 2.000 telur.
Sementara itu, Tim Percepatan Penurunan Stunting Karawang sebelumnya menyampaikan terdapat beberapa tantangan besar yang dihadapi. Tiga tantangan itu di antaranya masih banyak indikator penurunan stunting yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tentang stunting yang belum tercapai, baik intervensi spesifik maupun sensitif yang harus dipastikan selesai tepat waktu.
Baca juga: Bupati Karawang ingatkan agar kegiatan dinas jangan hanya seremonial
Tantangan lainnya adalah pemantauan pertumbuhan yang harus dilakukan mulai dari calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, sampai bayi dua tahun, sebagai upaya deteksi dini terhadap kasus stunting baru.
Pemkab Karawang terima bantuan penanganan stunting dari kalangan pengusaha
Selasa, 7 Mei 2024 20:13 WIB