Biak (ANTARA) - Sebanyak 37 tenaga penyuluh Keluarga Berencana Kabupaten Biak Numfor, Papua meningkatkan edukasi dan sosialisasi program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) di 257 kampung untuk mencegah stunting di daerah setempat.
"Bangga Kencana merupakan program dari BKKBN yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan mengatasi masalah stunting di Indonesia," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Johanna Nap di Biak, Kamis.
Baca juga: Wamendukbangga tinjau program Genting di Argapura Papua pastikan pemerataan
Ia menyebut program Bangga Kencana pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.
Program penguatan tim pendamping keluarga, bina keluarga balita, bina keluarga remaja, bina keluarga lansia, upaya peningkatan pendapatan keluarga (UPPK) dan pusat informasi dan konseling remaja.
Sedangkan tujuan edukasi ini, lanjut dia, ada lima sasaran, yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga yang punya balita.
Sementara untuk para calon pengantin, menurut Johanna, sebelum menikah harus memeriksakan kesehatan tiga bulan sebelum hari pernikahan.
Baca juga: Para perempuan yang berjuang atasi masalah stunting di Papua
Diakuinya, program pendampingan keluarga untuk remaja calon pengantin diharapkan menjadi model untuk pencegahan stunting anak di kampung.
"Kami senantiasa terbuka dengan kepala kampung untuk ikut mencegah stunting lewat program Bangga Kencana," katanya.