Subang (ANTARA) - Penjabat Bupati Subang Imran mengatakan segera merehabilitasi saluran air yang terdampak bencana longsor di Kampung Curugagung, Desa Curugagung, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
"Longsor yang terjadi di Desa Curugagung, Kecamatan Sagalaherang terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu terganggunya kestabilan tanah," kata Imran, di Subang, Minggu.
Ia mengaku sudah melakukan peninjauan ke lokasi longsor, untuk melihat secara langsung kondisi longsor.
Baca juga: BPBD Jabar sebut ratusan warga Subang mengungsi akibat longsor
Baca juga: Pj Gubernur Jabar tinjau bencana tanah longsor di Subang
Disebutkan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan cepat tanggap terhadap segala potensi bencana yang akan terjadi.
"Kita akan mengerjakan mitigasi, minimal merehabilitasi saluran air yang terdampak longsor karena saluran air itu merupakan saluran irigasi yang airnya banyak dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa rehabilitasi lingkungan dilakukan secepat mungkin mengingat mobilitas masyarakat sebagian besar petani.
“Kami sudah menurunkan petugas untuk membersihkan pohon pohon yang tumbang,” katanya.
Baca juga: Jalan raya Tangkuban Perahu Subang di Ciater longsor sebabkan kemacetan
Ia menyebutkan bahwa longsor ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi petani. Sehingga koordinasi dan kolaborasi dari semua pihak diperlukan cepat dan tepat, untuk memaksimalkan semuanya terutama irigasi. Sehingga tidak terganggu sumber air irigasi bagi persawahan.
Ia mengungkapkan, area pertanian yang bergantung pada saluran air irigasi tersumbat akibat longsor.
"Ada sekitar 300 hektare sawah yang bergantung dengan saluran air yang tersumbat akibat terdampak longsor," katanya.
Ia mengimbau kepada semua masyarakat untuk terus waspada pada saat melakukan aktivitas, mengingat curah hujan tinggi dan cukup ekstrem.
Penjabat Bupati Subang rehabilitasi saluran air terdampak longsor
Minggu, 25 Februari 2024 21:52 WIB
Longsor yang terjadi di Desa Curugagung, Kecamatan Sagalaherang terjadi akibat tingginya curah hujan yang memicu terganggunya kestabilan tanah.