Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan sosialisasi dan tes HIV bagi warga binaan di Lapas Kelas IIA Pasir Tanjung, Cikarang Pusat melalui skema 'Mobile Voluntary Conseling and Testing'.
"Kegiatan di lapas ini rutin kami lakukan setiap dua bulan sekali sekaligus sebagai upaya kami untuk memaksimalkan target standar pelayanan minimum," kata Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Bekasi Ade Barwono di Cikarang, Senin.
Kegiatan ini berupa pengambilan sampel darah sebagai bagian dari serangkaian tes untuk mengetahui apakah warga binaan positif atau negatif mengidap HIV yang didahului dengan sosialisasi terkait HIV dan infeksi menular seksual (IMS).
Baca juga: LSL dominasi angka kasus HIV di Kabupaten Bekasi
"Tapi sebelumnya kita memberikan sosialisasi HIV kepada warga binaan agar mereka mengetahui dulu, memahami dulu apa itu HIV, apa itu IMS dan seperti apa penularan dan penanganannya, setelah itu baru dites," katanya.
Ia menjelaskan kegiatan ini mengacu Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2018 terkait standar pelayanan minimum yang diselaraskan dengan target peningkatan kinerja pemerintah daerah dalam upaya mencegah serta menekan angka penyakit HIV dan IMS.
Pihaknya bekerja sama dengan tiga puskesmas yaitu Puskesmas Sukamahi, Cipayung, dan Puskesmas Kedungwaringin dalam kegiatan tes sementara pengobatan terhadap warga binaan yang positif dilakukan bersama Puskesmas Mekarmukti.
Baca juga: KPA Kabupaten Bekasi lakukan sosialisasi HIV/AIDS di lingkungan perusahaan
"Karena mereka yang positif HIV wajib minum obat. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir adanya penularan yang terjadi di dalam lapas sekaligus menurunkan angka kematian," ucapnya.
KPA Kabupaten Bekasi juga menggencarkan sosialisasi di lingkungan perusahaan dengan menyasar para karyawan. Pekan lalu sosialisasi diikuti 200 karyawan PT Hankook di sela jam istirahat makan siang.
Ia menyebut kegiatan ini mendapatkan respon positif dari manajemen perusahaan yang menginginkan diadakan kegiatan pelatihan. "Rencana ada pelatihan di gedung tersendiri, di situ kita tidak memakai tes HIV, karena tes itu disarankan secara sukarela, tidak kita paksakan untuk tes," katanya.
Baca juga: Pemkot Bekasi bagikan 16.560 kondom untuk cegah penularan HIV
Selain lingkungan perusahaan, sosialisasi juga digencarkan bagi para pelajar sekolah menengah pertama dengan menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.
"Yang sedang kita masifkan juga sosialisasi kepada teman-teman SMP karena kemarin kami telah melakukan kerja sama dengan Disdik untuk sosialisasi HIV kepada teman-teman remaja untuk 20 sekolah penggerak," demikian Ade Barwono.