Purwakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyebutkan pemerintah perlu mengatasi keberadaan "bank emok" di masyarakat karena menerapkan bunga tak wajar sehingga bisa disebut merupakan praktik "perbankan" paling aneh di dunia.
"Bank emok tidak ada di Amerika, tidak ada juga di Malaysia dan negara lain," kata dia, melalui sambungan telepon di Purwakarta, Rabu.
"Bank emok" merupakan bank keliling perorangan yang meminjamkan uang kepada warga dengan cara yang mudah, tapi menerapkan bunga tidak wajar layaknya rentenir.
Ia menyebutkan, daya tarik "bank emok" ialah proses peminjaman mudah namun di tengah kemudahan itu ada risiko yang harus ditanggung, yakni bunga yang cukup tinggi.
Meski begitu, "bank emok" yang menerapkan bunga lebih 10 persen itu seakan-akan dibiarkan oleh pihak terkait.
"Bank emok, meski sering membuat warga terjerat utang, keberadaannya dibiarkan oleh pihak terkait. 'Bank emok' bebas beroperasi dengan menerapkan bunga yang cukup tinggi, di atas 10 persen. Seolah-olah semua orang tutup mata, dan seolah hukum tidak ada,” kata dia.
Mengenai pernyataan pihak tertentu yang menyebutkan kalau aksi Dedi membantu memberi solusi kepada masyarakat hanya sebuah pencitraan, itu tidak terlalu ditanggapi.
Ia hanya menyampaikan sejak dulu sudah sering turun ke lapangan untuk mengetahui persoalan langsung yang dihadapi masyarakat, termasuk membantunya jika diperlukan.
“Memang ada yang bilang Kang Dedi dusta, pemberi harapan palsu, atau sangkaan negatif lain, tapi saya jadi pejabat atau tidak tetap seperti ini. Saya menghabiskan waktu setiap hari untuk masyarakat, bahkan saya mengorbankan kesenangan pribadi hanya untuk satu, saya ingin melihat rakyat Jabar tersenyum dalam setiap waktu,” kata Dedi.
Dedi Mulyadi sebut Indonesia punya "bank" paling aneh di dunia
Rabu, 26 Juli 2023 20:41 WIB