"Kegiatan dengan pengaturan jam kerja, ini juga mungkin sebuah solusi yang nantinya diuji coba bagaimana efektivitasnya dalam pengaturan jam kerja," kata Doni dalam Diskusi Grup Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) tentang Penanganan Kemacetan DKI Jakarta di Jakarta Pusat, Kamis.
Menurut Doni, kemacetan di DKI Jakarta merupakan masalah yang sudah dibahas sejak lama, bahkan dirasakan langsung oleh masyarakat. "Sehingga perlu ada upaya-upaya yang perlu kita lakukan dari sisi kebijakan publik," katanya.
Baca juga: Dishub DKI Jakarta pakai teknologi AI untuk bantu kurangi kemacetan di 20 persimpangan
Baca juga: Dishub DKI Jakarta imbau angkutan umum tertib patuhi pola antrean saat menunggu penumpang
Baca juga: Dishub DKI Jakarta pakai teknologi AI untuk bantu kurangi kemacetan di 20 persimpangan
Baca juga: Dishub DKI Jakarta imbau angkutan umum tertib patuhi pola antrean saat menunggu penumpang
Melalui diskusi ini, pihaknya akan menghimpun masukan dari berbagai pihak. Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya juga akan mengkaji usulan pemberlakuan bekerja dari rumah (Work From Home (WFH) bagi karyawan perkantoran di Jakarta.
Berkaca dari pandemi COVID-19, penerapan WFH dinilai menurunkan tingkat kemacetan secara drastis, bahkan sekitar 30 persen. Karena itu, diharapkan kebijakan WFH bisa berjalan bersama pengaturan jam kerja.
"Jadi, ini adalah salah satu bahasan. Nanti secara paralel pembatasan pengaturan jam kerja kemudian mengatur tentang mungkin usulan WFH juga diberlakukan di perkantoran," kata Doni.
Berbagai usulan yang ada, nantinya harus dibahas lebih lanjut dengan mempertimbangkan pendapat pihak terkait.
Baca juga: Kurangi macet, Legislator desak Pemprov DKI berlakukan WFH
Baca juga: Kurangi macet, Legislator desak Pemprov DKI berlakukan WFH
Tapi sekali lagi ini adalah masih pembahasan, tentunya dari hasil diskusi saat ini menjadi sebuah kebijakan yang dapat diberlakukan dan diuji coba. "Kita tunggu masukan dari diskusi ini, untuk kebaikan masyarakat Jakarta," kata Doni.