Xi Jinping kantongi suara terbanyak dalam sidang parlemen China
Selasa, 24 Januari 2023 13:55 WIB
Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping mengantongi suara terbanyak untuk mewakili Provinsi Jiangsu pada sidang parlemen Kongres Rakyat Nasional (NPC) Maret mendatang guna memuluskan peluangnya menjadi presiden untuk periode ketiga 2023-2028.
Dalam sidang pertama NPC Provinsi Jiangsu, perolehan suara Xi --yang juga Sekjen Partai Komunis China (CPC)-- meninggalkan sejumlah kandidat lainnya, menurut laporan media resmi China yang dipantau di Beijing, Selasa.
Xi mendapatkan rekomendasi Komite Sentral CPC untuk mengikuti kontestasi pemilihan suara parlemen tingkat daerah dari Provinsi Jiangsu sehingga berhak mewakili wilayah pesisir timur China tersebut dalam sidang parlemen mendatang.
Sidang parlemen dua sesi, yang terdiri atas sidang NPC dan sidang Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC), dijadwalkan mulai digelar di Beijing pada 4 dan 5 Maret 2023.
Sidang parlemen tahun ini juga akan membahas penetapan dan pengukuhan Presiden China untuk periode 2023-2028 melalui mekanisme pemilihan tertutup.
Baca juga: Sepekan,12.658 warga China tewas akibat COVID-19
Baca juga: Presiden China singgung perkembangan Islam di Xinjiang
Dalam sidang pertama NPC Provinsi Jiangsu, perolehan suara Xi --yang juga Sekjen Partai Komunis China (CPC)-- meninggalkan sejumlah kandidat lainnya, menurut laporan media resmi China yang dipantau di Beijing, Selasa.
Xi mendapatkan rekomendasi Komite Sentral CPC untuk mengikuti kontestasi pemilihan suara parlemen tingkat daerah dari Provinsi Jiangsu sehingga berhak mewakili wilayah pesisir timur China tersebut dalam sidang parlemen mendatang.
Sidang parlemen dua sesi, yang terdiri atas sidang NPC dan sidang Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC), dijadwalkan mulai digelar di Beijing pada 4 dan 5 Maret 2023.
Sidang parlemen tahun ini juga akan membahas penetapan dan pengukuhan Presiden China untuk periode 2023-2028 melalui mekanisme pemilihan tertutup.
Baca juga: Sepekan,12.658 warga China tewas akibat COVID-19
Baca juga: Presiden China singgung perkembangan Islam di Xinjiang