Jakarta (ANTARA) - Direktur Hubungan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam mengatakan sebanyak 67 persen peserta program Bangkit 2022 berasal dari kota kecil dan menengah.
“Pada tahun ini, sebanyak 67 persen peserta program Bangkit dari kota kecil dan menengah dan sebanyak 25 persen diantaranya adalah perempuan,” kata Putri dalam taklimat media secara daring yang dipantau di Jakarta, Senin.
Dia menambahkan karena sebagian besar berasal dari kota kecil dan menengah, maka ada tantangan tersendiri pada proses pembelajaran, yakni infrastruktur teknologi informasi komunikasi yang belum merata, terutama di Indonesia bagian timur.
“Kelas Bangkit ini dilakukan secara daring dan itu menjadi tantangan tersendiri bagi kita,” terang dia.
Akan tetapi hal itu tidak menghalangi peserta untuk mengikuti kelas Bangkit dengan penuh semangat. Sebanyak 63.000 mahasiswa mendaftar program Bangkit 2022 dan terpilih sebanyak 3.100 peserta. Secara akumulasi sejak program tersebut dicanangkan pada 2020, sebanyak 6.400 peserta telah terpilih program itu dan lebih dari 5.000 peserta berhasil lulus.
Kelas Bangkit 2022 dimulai sejak Februari lalu dan mahasiswa mengikuti program digital selama enam bulan. Program itu merupakan bagian dari Kampus Merdeka dengan berkolaborasi dengan Google, GoTo dan Traveloka.
Selain itu, kampus yang mahasiswanya mengikuti Bangkit juga meningkat dari tahun lalu. Jika tahun lalu diikuti 251 kampus, maka Bangkit tahun ini diikuti 284 kampus.
Pelaksana tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Dr Ir Sri Gunani Pratiwi, mengatakan pelatihan ini memberikan dampak tidak hanya pada perguruan tinggi tetapi juga pembangunan SDM.
“Kami sangat mendukung program Bangkit ini. Apalagi berdasarkan data, jumlah peserta terus bertambah dari tahun ke tahun. Ini merupakan hal yang positif, karena tingginya pendaftar menunjukkan ketertarikan mahasiswa dengan program ini,” kata Gunani.
Baca juga: Kemendikbudristek dorong pembelajaran berbasis proyek untuk hasilkan talenta digital unggul
Baca juga: Ada 3.249 pengajar di Indonesia telah tersertifikasi oleh Google Indonesia