Pada proses ini, pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bidang Koordinasi Zakat Nasional KH Achmad Sudrajat melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Balaikota Bogor, Kamis, untuk membahas proses seleksi itu.
"Kita silaturahmi kepada Pak Wali Kota Bogor dalam rangka melaksanakan tugas. Kami diamanatkan oleh Undang Undang melakukan uji kompetensi, verifikasi faktual calon pimpinan Baznas Kota Bogor yang memang sudah habis masa jabatannya pimpinan sebelumnya," ungkap Achmad Sudrajat.
Baca juga: Baznas Kota Bogor imbau warga Muslim bayar zakat fitrah lebih awal di bulan Ramadhan
Baca juga: Wali Kota Bogor ajak Forkopimda tunaikan zakat mal di Baznas
Sudrajat menyebutkan dari sejumlah nama yang mendaftar, panitia seleksi telah mengerucutkan menjadi 10 nama. Kemudian akan dilakukan uji kompetensi dan verifikasi faktual oleh tim dari Baznas pusat.
"Tapi tinggal delapan nama karena ada satu nama yang meninggal dan satu sakit. Kemudian delapan nama tersebut akan dikerucutkan menjadi tiga sampai lima nama. Kita sesuaikan dengan kompetensinya nanti. Pansel ini sudah bekerja dengan baik, calonnya bagus, 'smart'," ujar Sudrajat.
Delapan nama tersebut mulai diuji mengenai kemampuan manajemen, kekuatan SDM, kekuatan jaringan, kekuatan analisis tentang IT dan inovasi.
Beberapa kriteria yang wajib dipenuhi adalah aman syari, aman regulasi dan aman cinta NKRI baik dalam programnya, orang-orangnya atau pun dalam hal penyaluran zakat kelak.
Baca juga: Penerimaan zakat Kota Bogor capai Rp2,1 miliar
Dengan pertemuan tersebut, Sudrajat berharap ada harmonisasi dan saling menguatkan antara pemerintah daerah serta Baznas Kota Bogor.
"Karena tugas Baznas adalah ikut membantu mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan umat. Jadi, perlu ada harmonisasi dan satu frekuensi dengan seluruh stakeholder untuk memastikan bersama-sama membangun kesejahteraan umat," terang Sudrajat.