Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia menyelenggarakan program pemberdayaan wanita pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk dapat menambah pendapatan melalui layanan kurir O-Ranger Mawar.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana menjelaskan perkembangan kurir perempuan ternyata membuka peluang baru dalam bisnis logistik, mengingat 52 persen dari 64 juta UMKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan.
"Dulu orang berpikir kurir itu harus laki-laki, tetapi dengan perkembangannya pada saat kami menyadari market UMKM ini dominannya 52 persen dari UMKM di Indonesia adalah perempuan," kata Choiriana atau Ana, saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Minggu.
Ana menjelaskan kurir perempuan sangat dimungkinkan untuk menjalankan bisnis logistik mengantar paket.
Hal itu karena paket-paket yang dikirimkan oleh UMKM umumnya tidak lebih dari 1-2 kilogram, sehingga dianggap tidak terlalu membebani kurir perempuan.
Baca juga: Pos Indonesia ikut terlibat dalam proyek IKN dengan siapkan layanan gudang digital
Selain itu, interaksi kepada pelanggan (engagement) juga dinilai lebih baik dilakukan oleh perempuan, karena berhubungan dengan pelaku UMKM yang juga ibu-ibu.
"Bahkan, mereka bisa turut membantu mengemas paket itu sebelum disampaikan ke pelanggan, bisa mempelajari hal baru dari UMKM tersebut, sehingga memiliki efek berlipat (multiplier effect) luar biasa," kata Ana.
Ana memberikan contoh nyata, yakni salah satu anggota O-Ranger Mawar asal Jepara yang bisa mengumpulkan omzet sebesar Rp20 juta per bulan.
Hal itu karena Pos Indonesia memberikan upah pendapatan sebesar 10 persen untuk setiap pengiriman.
"Di Jepara ada kurir perempuan, omzetnya bisa Rp14 juta sampai Rp20 juta, jadi semua barang yang dikirimkan nilainya mencapai Rp200 juta. Awalnya dia ibu rumah tangga, kemudian pandemi dituntut untuk bisa bekerja lebih," kata Ana.
Saat ini, O-Ranger Mawar sudah memiliki lebih dari 2.000 anggota yang tersebar di 514 kabupaten/kota. Kini, Pos Indonesia berupaya untuk menggaet pelaku UMKM perempuan tidak hanya di kota besar, tetapi juga di kota kedua karena masih banyak pelaku UMKM yang belum tersentuh layanan O-Ranger Mawar.
Baca juga: PMI distribusikan bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Semeru
Sebelumnya PT Pos Indonesia memperluas ruang kreatif Pos Bloc di empat kota hingga akhir tahun ini sebagai bagian dari strategi komersial Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor logistik tersebut dalam menjangkau milenial.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia, Siti Choiriana menjelaskan, Pos Bloc sebagai ruang ketiga yang sukses menjadi tempat berkumpul anak muda akan diluncurkan di Medan, Surabaya, Bandung dan Jakarta.
"Tahun ini kami akan buka empat Pos Bloc lagi. Surabaya nanti yang paling besar, kemudian di Medan, Pasar Baru serta di Bandung," kata Ana, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat.
Ana menjelaskan, peluncuran Pos Bloc Medan dilakukan pada Agustus mendatang. Kemudian diikuti Surabaya yang direncanakan bertepatan dengan Hari Pahlawan serta Jakarta pada akhir 2022.
Pos Bloc Surabaya berlokasi di Kantor Pos Pusat Surabaya, yang letaknya dekat Monumen Tugu Pahlawan, salah satu "landmark" di pusat kota tersebut.
Baca juga: Kolaborasi PMI-PT Pos percepat dan memperluas layanan kemanusiaan
Sedangkan Pos Bloc Medan juga menempati Kantor Pos Medan di Jalan Bukit Barisan yang bersebelahan dengan Kantor Wali Kota Medan.
"Dari wali kota akan melakukan upaya supaya mobil tidak lewat, jadi ditutup supaya bisa menjadi pedestrian yang menarik untuk pejalan kaki," kata Ana.
Untuk Pos Bloc di Jakarta, PT Pos akan melakukan perluasan di Pos Bloc Pasar Baru yang merupakan hasil renovasi dari Gedung Filateli Jakarta. Saat ini Pos Bloc Pasar Baru, baru dibuka untuk 40 persen dari total luas gedung.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pos Indonesia berdayakan wanita pelaku UMKM menjadi kurir O-Ranger
Pos Indonesia berdayakan wanita pelaku UMKM jadi kurir O-Ranger untuk tambah pendapatan
Minggu, 24 Juli 2022 13:47 WIB
Dulu orang berpikir kurir itu harus laki-laki, tetapi dengan perkembangannya pada saat kami menyadari market UMKM ini dominannya 52 persen dari UMKM di Indonesia adalah perempuan.