"Kami berhasil mengumpulkan 17 ekor sapi dari 119 pekurban, sehingga menghasilkan 900 paket daging yang masing-masing dikemas sekitar 1,3 kilogram, per paket," kata Ketua Panitia Kurban AMC, Hema Fairus di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Menurutnya, pelaksanaan ibadah kurban di tahun kedua oleh Yayasan AMC ini ada peningkatan jumlah hewan kurban, dari semula hanya 12 ekor sapi pada 2021, tahun ini bertambah sebanyak 17 ekor sapi.
Baca juga: AMC bagikan ratusan daging kurban untuk guru baca Al Quran (video)
Ia menyebutkan program kurban Idul Adha itu berawal dari keinginan AMC untuk memfasilitasi harapan dan kebutuhan keluarga besar Tahsin Al-Ghozy agar bisa melaksanakan ibadah kurban secara mandiri.
AMC membuka tabungan kurban untuk menunjang pelaksanaannya dengan tanpa menentukan jumlah nominal yang akan ditabungkan per bulan.
"Semua disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Sehingga jumlah pekurban dari hasil tabungan tersebut tidak pernah tetap, rata-rata sekitar 80 persen yang berhasil mencapai target. Tapi, dalam pelaksanaannya selalu mengalami peningkatan," katanya.
Ia mengatakan bahwa keberhasilan terselenggaranya program kurban mandiri tersebut berkat adanya komitmen yang kuat dari peserta Tahsin Al-Ghozy untuk mengisi tabungan kurbannya secara rutin.
Salah satu keberhasilan program kurban yaitu pendistribusian daging kurban. AMC memprioritaskan penyaluran paket daging kurban kepada pengajar Al-Quran di Kota Bogor dan sekitarnya.
"Juga kepada keluarga besar Tahsin Al Ghozy yang berhak menerima, dan kepada pondok pesantren serta ma'had Qur'an hasil rekomendasi dari pengajar Tahsin Al Ghozy," kata Hema Fairus .
Sementara itu Ketua Tahsin Al-Ghozy -- yang membawahi AMC -- Ririe Rizal mengatakan, hampir 90 persen panitia kurban di AMC adalah ibu-ibu. Meski begitu, tidak mengurangi profesionalisme dalam menyelesaikan tugasnya
"Dengan tagline 'Cinta Al-Quran, Cinta Sesama, Semangat Berbagi di Hari Raya' semua berhasil diselesaikan dengan cepat, tepat waktu, tertib, bersih dan rapi," katanya.
Tahsin Al-Ghozy merupakan komunitas yang bergerak di bidang sosial, terutama berkaitan dengan aktivitas belajar mengajar Al-Quran. Meski tidak dipungut biaya, tapi pelaksanaan belajar mengajar dilakukan dengan profesional, dengan dasar menjadikan Al-Quran sebagai sebaik-baiknya aktivitas.
Hingga kini, Tahsin Al-Ghozy memiliki 1.400-an peserta dari wilayah Bogor dan sekitarnya. Jumlah tersebut belum termasuk peserta daring dari beberapa daerah di seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.
"Tahun ini untuk pertama kalinya Tahsin Al-Ghozy membuka kelas untuk karyawan dan pelajar," katanya.
Setiap peserta dibagi per kelas berdasarkan hasil "placement test" di awal pendaftaran, saat ini tercatat jumlahnya 170 kelas. Ada dua kelas istimewa yang diberikan nama khusus, yaitu pertama untuk para lansia dengan nama Khadijah 60+.
Kemudian, kedua untuk para asisten rumah tangga (ART), kelasnya diberi nama Hasanah. Hal itu dilakukan semata hanya untuk memberikan kenyamanan kepada peserta Tahsin Al-Ghozy.
"Jadi tahapan belajar di lembaga Tahsin Al-Ghozy, dimulai dari yang belum bisa sama sekali, sampai yang sudah di taraf menghapal. Dengan demikian, tidak pernah ada kata selesai untuk belajar dan mengajarkan Al-Quran," demikian Ririe Rizal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Al-Ghozy Muslimah Center Bogor salurkan 900 paket sapi kurban