Bekasi, Cikarang (Antara Megapolitan) - Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota Bekasi Kabupaten, Jawa Barat, membekuk komplotan pengedar sabu-sabu dan ganja senilai total Rp150 juta.
"Tersangka yang kami amankan saat penangkapan tersebut sebanyak sembilan orang," kata Kepala Polresta Bekasi Kabupaten Kombes Awal Chairuddin di Bekasi, Selasa.
Awal mengatakan bahwa pengungkapan terhadap komplotan tersebut berawal dari informasi warga.
Warga melaporkan maraknya transaksi narkoba di sebuah perumahan mewah di Kampung Sempu Darussalam, Pasir Gembong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Informasi tersebut mengantarkan kami kepada kurir berinisial AC (39)," katanya.
Setelah penangkapan tersebut, pengembangan langsung dilakukan hingga terungkap pelaku lainnya.
AC berkomplot dengan NF (26) dan AD (36) yang merupakan kelompok Subang dan biasa bertransaksi di Kabupaten Bekasi.
Adapun enam pelaku jaringan ini lainnya ialah MYZ (23), WMF (23), AG (25), AK (29), AS (34), dan DS (25).
"Semua pelaku adalah kurir yang bekerja untuk bandar. Bandarnya adalah berinisial F, warga Indonesia yang masih dalam pengejaran," katanya.
Dari tangkapan itu berhasil diamankan dengan 25,4 kg ganja serta 7,11 gram sabu-sabu senilai total Rp150 juta.
Turut diamankan pula sebuah timbangan merek Sonic, sebuah tas hitam, dan dua telepon genggam.
Awal menjelaskan modus yang digunakan komplotan ini ialah dengan merekrut pemuda pengangguran dengan iming-iming honor Rp500 ribu per transaksi pengiriman.
"Bandarnya hanya memonitor dari jauh. Jika kurirnya tertangkap, dia dulu yang lebih awal kabur. Setelah itu, sang bandar merekrut kurir lagi, begitu seterusnya," katanya.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) subsider Pasal 111 Ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2) juncto Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan seumur hidup.
Polresta Bekasi Tangkap Komplotan Pengedar Sabu-sabu
Selasa, 19 Januari 2016 22:20 WIB
Semua pelaku adalah kurir yang bekerja untuk bandar. Bandarnya adalah berinisial F, warga Indonesia yang masih dalam pengejaran.