London (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Indonesia mendominasi kompetisi menulis esai ASEAN atau "ASEAN Essay Writing Competition" yang digelar "Moscow State Insitute of International Relations" (MGIMO), menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN awal 2016.
Kompetisi ASEAN Essay Writing Competition diprakarsai Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun itu diselengarakan oleh ASEAN Moscow Community (AMC) bekerja sama dengan MGIMO, yaitu perguruan tinggi bergengsi tempat mencetak diplomat Rusia, demikian Pensosbud KBRI Moskow dalam keterangannya yang diterima Antara London, Kamis.
Direktur ASEAN Center - MGIMO Dr Viktor Sumsky mengatakan kompetisi menulis bertema "ASEAN Community" itu diikuti terpisah oleh mahasiswa Rusia dan mahasiswa negara-negara ASEAN.
Panitia menerima sekitar 136 esai dari seluruh wilayah Rusia, mulai Vladivostok hingga Kaliningrad, serta negara-negara ASEAN. Sebanyak 26 karya tulis datang dari Indonesia.
Untuk kategori mahasiswa negara ASEAN, dari 10 esai terbaik, lima tulisan berasal dari Indonesia, yakni dua karya mahasiswa Universitas Brawijaya, dan masing-masing satu dari Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya dan Universitas Indonesia.
Sementara tulisan yang dibuat mahasiswa Rusia, bukan hanya berasal dari perguruan tinggi ternama di negara itu, namun banyak yang ditulis mahasiwa daerah. Hal itu menunjukkan antusiasme tinggi mahasiswa Rusia terhadap kajian mengenai ASEAN.
Dalam acara yang dihadiri perwakilan Kedubes negara ASEAN di Moskow, pemenang utama kategori mahasiswa Rusia memperoleh hadiah tiket Moskow-Jakarta-Moskow, akomodasi dan magang selama tujuh hari di Sekretariat ASEAN di Jakarta.
Sementara pemenang kategori mahasiswa ASEAN mendapatkan hadiah tiket PP dari negaranya ke Moskow, akomodasi, serta magang selama tujuh hari di ASEAN Center MGIMO. (Ant/ZG).
Mahasiswa Indonesia Dominasi Menulis Esai ASEAN
Kamis, 24 Desember 2015 9:01 WIB
Direktur ASEAN Center - MGIMO Dr Viktor Sumsky mengatakan kompetisi menulis bertema "ASEAN Community" itu diikuti terpisah oleh mahasiswa Rusia dan mahasiswa negara-negara ASEAN.