Komisi II DPRD Kota Bogor Rusli Prihatevy, Minggu mengatakan lima calon Dirut PDJT yang berhasil lolos seleksi administrasi ternyata bukan ahli dalam bidang transportasi.
Ia tak ingin kepemimpinan di BUMD bidang transportasi di Kota Bogor ini kembali gagal seperti operasional bus Trans Pakuan yang kini sebagian besar tidak laik jalan.
Baca juga: Pemkot Bogor gencar sosialisasikan tap kartu Biskita Trans Pakuan gratis
Menurutnya, dalam proses seleksi pimpinan Kota Bogor masih berlangsung, sejauh BUMD ini ada lima orang nama yang sudah lolos seleksi administrasi dan akan mengikuti seleksi Uji Kelayakan Kepatutan (UKK) dan mengkhawatirkan bagi DPRD.
Panitia seleksi pun diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan tidak gegabah.
Rusli bahkan mengharapkan jika kelima calon yang telah lolos administrasi namun tidak berlatar belakang ahli transportasi dapat dibatalkan oleh panitia seleksi dan dibuka proses seleksi baru.
Baca juga: PDTJ Kota Bogor mulai pendaftaran bagi 49 pengemudi Biskita Trans Pakuan
"Perlu digarisbawahi dalam menetapkan dirut PDJT ini kiranya harus mempunyai dasar atas latar belakang bidang transportasi, ini paling penting," kata Rusli di Kota Bogor.
Rusli menyampaikan, pentingnya seorang ahli bidang transportasi dalam mengelola PDJT agar ke depan tidak ada lagi masalah-masalah yang muncul dalam pengelolaan perusahaan pelat merah ini seperti sebelumnya.
Berbagai kebijakan dalam pengelolaan bus Transpakuan juga perlu dikelola oleh seorang pemimpin yang mengerti moda transportasi, karena tujuan direksi nanti adalah mengembalikan marwah PDJT sebagai BUMD Kota Bogor, selain memberikan kontribusi tentu menghadirkan pelayanan yang ramah dan nyaman bagi warga.
Baca juga: 10 BisKita Trans Pakuan Kota Bogor mulai beropasi
"Karena jelas PDJT hari ini tidak punya keuangan yang sehat jadi perlu nakhoda yang handal dan konsen," ujar Rusli.
Diketahui, Kota Bogor kini telah mengoperasikan moda baru bus ukuran sedang yang menggantikan bus Trans Pakuan oleh Biskita Trans Pakuan.
Awal November 2021 telah ada 10 Biskita Trans Pakuan yang mengkonversi 30 angkutan kota (angkot) .