Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti menyatakan Kota Bogor terpilih menjadi pilot proyek program Buy The Service (BTS) melalui peluncuran BisKita Trans Pakuan.
"Kami dari pemerintah pusat melalui buy the service ini memberikan subsidi untuk angkutan kota ini," kata Polana dalam sambutan peluncuran 10 BisKita Trans Pakuan di Balai Kota Bogor, Selasa.
Dia menyampaikan perjuangan penataan transportasi umum secara nasional cukup keras, hingga mendapati Kota Bogor yang dinilai memiliki komitmen dalam penataan transportasi umum.
Program BTS baru bisa diluncurkan pada akhir tahun 2021 di kota hujan ini. Layanan BTS hadir dengan melalui proses lelang yang dilakukan BPTJ dengan standar minimum pelayanan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Tiga kriteria sopir angkot bisa jadi pengemudi Bus Kita Trans Pakuan
Baca juga: Tiga kriteria sopir angkot bisa jadi pengemudi Bus Kita Trans Pakuan
Adapun layanan yang diberikan BisKita Trans Pakuan memiliki standar pelayanan yang jauh lebih baik dari angkutan umum konvensional sebelumnya.
Diketahui, Kota Bogor hingga tahun 2020 memiliki 3.412 unit angkutan kota (angkot), kemudian terus menyusut dan ditargetkan berkurang menjadi 3.066 unit hingga 2022.
Pengurangan akan berlangsung terus-menerus sampai tahun 2024, bahkan sampai pada suatu saat nanti di pusat kota Bogor sudah tidak ada lagi angkot.
Angkot-angkot itu dikonversi menjadi BisKita Trans Pakuan dengan perbandingan tiga angkot menjadi satu bus ukuran sedang itu.
Satu Angkot yang memuat 12 orang akan ditampung tiga kali lipat oleh BisKita Trans Pakuan dengan kapasitas 20 tempat duduk dan 15 orang berdiri.
Baca juga: Ini dua opsi Pemkot Bogor untuk angkot yang ditarik izin operasionalnya
Dalam layanan BTS BisKita Trans Pakuan ini, kata Polana, memerhatikan aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan dan kemudahan pelayanan.
Bahkan didukung juga dengan teknologi digital menggunakan aplikasi BisKita, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk memantau rute perjalanan dan posisi bus.
Polana juga menjelaskan program BTS dihadirkan dengan strategi lengkap agar menarik bagi masyarakat untuk mau beralih ke BisKita Trans Pakuan.
Namun demikian, keberhasilan program ini juga bergantung terhadap kebijakan Pemerintah Kota Bogor dalam pembatasan transportasi.
"Yaitu mendorong membatasi memakai kendaraan pribadi, sehingga masyarakat memilih angkutan umum ini," katanya.
Sementara itu, di tempat yang sama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan momen peralihan transportasi umum dari angkot ke BisKita Trans Pakuan adalah sejarah baru di Kota Bogor.
Masyarakat diajak menyambut babak baru transportasi umum dengan perjuangan panjang yang bisa berjalan karena kekuatan konsep, komunikasi yang dikembangkan dan kolaborasi antara BPTJ, Dinas Perhubungan (Dishub), Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Kota Bogor.
"Kita manjakan warga Kota Bogor yang telah lama memimpikan layanan transportasi yang nyaman," katanya.*