Bima Arya meninjau lokasi relokasi, Rabu (27/10), untuk mengecek pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) yang ditargetkan selesai 31 Desember 2021.
Di tempat itu terdapat 70 KK yang membangun hunian barunya atas proyek tersebut yang dibantu Pemerintah Kota melalui uang kerohiman.
Baca juga: Bima Arya sampaikan tiga harapan warga terdampak double track ke Kemenhub
Baca juga: Bima Arya sampaikan tiga harapan warga terdampak double track ke Kemenhub
Para warga yang ditemui Bima Arya mengaku senang bisa mendapatkan hunian baru dan layak.
“Di sini walaupun kecil tapi tempatnya nyaman. Tadi saya tanya mereka senang karena sudah punya rumah sendiri," ujar Bima dalam rilis yang diterima, Kamis.
Pemerintah Kota Bogor, kata Bima, telah meyakinkan warga terdampak bahwa hunian yang mereka dapat saat ini lebih baik dibanding hunian sebelumnya di tanah pemerintah.
Baca juga: Longsor proyek jalur ganda di Bogor, polisi terus dalami penyebabnya
Baca juga: Longsor proyek jalur ganda di Bogor, polisi terus dalami penyebabnya
Sebab, dengan perkembangan tata ruang kota termasuk proyek transportasi secara nasional, maka mau tidak mau lahan yang ada akan diinventarisir dan dibangun.
"Kalau di tempat sebelumnya kan bukan aset sendiri. Ini ditargetkan akhir Desember selesai pengerjaannya. Saya titip ke Disperumkim dan Camat untuk terus di monitor,” kata Bima.
Di hari yang sama, Bima Arya juga meninjau pembangunan infrastruktur lain di kelurahan yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor, yakni Jembatan Cimakaci.
Baca juga: PT KAI diusulkan agar bangun lima stasiun kecil di Kota Bogor
“Rehabilitasi jembatan aliran Sungai Cimakaci saya cek tadi berjalan lancar. Sudah hampir rampung tinggal pembatas jembatannya. Rehabilitasi jembatan ini sebagai jawaban atas peristiwa bencana banjir dan longsor yang terjadi di kawasan ini,” ungkap Bima Arya.