Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengemukakan bahwa pekerja swasta yang menjadi peserta program Vaksinasi Gotong Royong tidak akan dikenai biaya.
"Yang penting pada prinsipnya tidak dipungut biaya kepada masyarakat," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Senin.
Budi mengatakan bahwa sasaran program Vaksinasi Gotong Royong adalah pekerja di seluruh perusahaan di Indonesia.
Baca juga: Menkes: Imun baru akan efektif muncul pada 28 hari setelah suntikan kedua
Baca juga: Menkes bersyukur Indonesia bisa dapat empat jenis vaksin COVID-19
Jenis vaksin yang digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong, menurut dia, berbeda dengan vaksin COVID-19 yang digunakan dalam program vaksinasi gratis pemerintah.
Kementerian Kesehatan, ia mengatakan, akan menentukan tarif vaksinasi COVID-19 dalam program tersebut setelah badan usaha milik negara dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) membahas skema pembiayaan dan pelaksanaannya.
Budi menjelaskan, distribusi hingga penyuntikan vaksin dalam program vaksinasi tersebut akan dilakukan oleh PT Bio Farma dan pihak swasta agar tidak menambah beban fasilitas kesehatan yang masih melaksanakan program vaksinasi pemerintah.
Baca juga: Menkes: Vaksinasi COVID-19 harus dilakukan cepat dengan target waktu 12 bulan
Kendati demikian, ia meminta penentuan sasaran Vaksinasi Gotong Royong dilakukan berdasarkan data induk agar tidak sampai ada duplikasi sasaran vaksinasi.
"Selain itu agar pasca-vaksinasi dan pengawasan kejadian ikutan pasca-imunisasi dapat sesuai anjuran Kemenkes," katanya.
Menkes: Pekerja swasta peserta program Vaksinasi Gotong Royong tidak akan dikenai biaya
Senin, 15 Maret 2021 14:11 WIB
Yang penting pada prinsipnya tidak dipungut biaya kepada masyarakat.