Oslo, 9/4 (Antara/AFP) - Seorang wartawan lepas Norwegia telah ditahan di ibu kota Yaman, Sanaa, dan dituduh melakukan aksi mata-mata terhadap pemberontak Syiah Huthi yang menguasai kota tersebut, kata laporan-laporan media, Kamis.
Raymond Lidal (28 tahun) ditangkap akhir Maret karena ia tidak bisa menunjukkan visa jurnalis ketika sedang mengambil gambar serangan-serangan yang dipimpin Arab Saudi terhadap para pemberontak, demikian menurut surat kabar Verdens Gang.
Kementerian luar negeri Norwegia membenarkan bahwa seorang warga negara Norwegia ditahan di Sanaa namun tidak bersedia menyebutkan identitas warga yang bersangkutan maupun alasan penahanan.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri, Veslemoey Lothe Salvesen, mengatakan kepada AFP bahwa Norwegia telah menjalin kontak dengan pihak berwenang Yaman dan menekankan bahwa Yaman "bertanggung jawab atas keamanan dan kesehatannya (warga Norwegia tersebut, red)".
Kementerian menambahkan bahwa keterangan rinci kasus itu tidak jelas karena "kacaunya situasi" di Yaman.
Stasiun penyiaran publik Norwegia NRK --salah satu perusahaan yang mempekerjakan Lidal-- mengatakan ia sudah mengirimkan laporan dari Yaman kepada perusahaan-perusahaan media sejak 2013 sambil menempuh studi di negara tersebut.
Para pemberontak Huthi --yang didukung Iran-- telah menguasai wilayah luas di Yaman sejak mereka memasuki Sanaa pada September hingga memaksa pemerintah meninggalkan kota serta membuat koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan-serangan udara sejak 26 Maret.
Penerjemah: T. Mutiasari.
Wartawan Ditahan Diduga Mata-mata
Jumat, 10 April 2015 11:28 WIB
Kementerian menambahkan bahwa keterangan rinci kasus itu tidak jelas karena "kacaunya situasi" di Yaman."