Jakarta (ANTARA) - Indonesia tak jarang disebut sebagai salah satu negeri penggila olah raga sepakbola.
Kala Timnas sepakbola berlaga selalu menjadi perhatian masyarakat meskipun hasilnya masih sering menelan pil pahit kekalahan. Liga-liga dari berbagai klub profesional pun selalu bergulir, meskipun makin banyak pemain asing yang berlaga.
Begitu pula Timnas sepakbola putri tak pernah sepi menggelar kompetisi atas sekadar pertandingan persahabatan, sebagaimana yang baru saja dialami oleh Timnas Sepakbola Putri Indonesia yang mengalahkan Arab Saudi 1-0 beberapa hari lalu. Klub-klub sepakbola putri pun masih bertahan, bahkan ada saja yang tumbuh. PSSI juga menjadwalkan liga sepakbola putri mulai tahun 2027.
Futsal juga berkembang, bahkan Indonesia baru saja sukses menggelar pertandingan empat negara, Indonesia, Argentina, Jepang, dan Arab Saudi. Indonesia berada pada peringkat ketiga dalam turnamen terbatas tersebut.
Begitu pula dengan sepak bola mini (minisoccer), mulai terdengar lagi cukup banyak kompetisi. Sepak bola mini ini mungkin cenderung lebih pada kegiatan olah raga para komunitas, tetapi ada pula yang menggelar kompetisinya.
Termasuk yang sedang berlangsung, kejuaraan sepak bola mini yang diadakan oleh Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP).
Ketua KWP Ariawan mengapresiasi ajang KWP Cup Mini Soccer 2025, yang menjadi ajang silaturahmi dan sinergitas antar pewarta se-Jakarta.
"Kita mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi kepada teman-teman dari berbagai organisasi, berbagai Pokja, berbagai forum wartawan yang ikut dalam kegiatan yang selalu kita lakukan setiap tahun, kita mengucapkan banyak terima kasih atas kontribusi dan keaktifannya, mengikuti dan memeriahkan KWP Cup Mini Soccer dalam rangka kegiatan Hari Pers Nasional," kata Ariawan dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
"Kita mengapresiasi gelaran KWP Cup yang sudah berjalan kurang lebih tiga kali, dalam arti kepengurusan saya, dan kemudian KWP Cup ini Mini Soccer ini dalam rangkaian kegiatan kita, yaitu Hari Pers Nasional," ucapnya.
Ariawan menekankan bahwa KWP Cup sudah menjadi bagian internal KWP.
Pada masa yang akan datang, Ariawan berharap kegiatan-kegiatan positif ini bisa terus terlaksana oleh KWP. "Kita berharap kegiatan-kegiatan seperti ini akan terus kita laksanakan, jalankan, sebagai bentuk ajang silaturahmi, ajang sinergitas, ajang kolaborasi antar teman-teman wartawan yang ada DKI Jakarta dan sekitarnya," katanya. KWP Cup Mini Soccer 2025 digelar pada Sabtu (22/2) di Lapangan Sepak Bola, Kompleks Parlemen, Jakarta. Berbagai organisasi hingga Pokja wartawan se-Jakarta menjadi peserta turnamen tersebut.
Kini sudah ada Komite Sepakbola Mini Indonesia (KSMI) yang dideklarasikan pada Rabu 19 Februari lalu. KSMI menggelar deklarasi yang menjadi sebuah momentum penting guna menandai babak baru dalam perjalanan sepak bola mini di Indonesia.
"Hari ini kami dari KSMI mendeklarasikan diri bahwa insyaallah sepak bola mini Indonesia ke depan akan lebih maju. Tentunya dari dukungan semua pihak untuk menjalankan semua ini," kata Ketua Umum KSMI Yan Mulia Abidin dalam deklarasi yang dilakukan di Jakarta Timur.
Yan menambahkan sebagai Ketum KSMI, dia akan berusaha membangun ekosistem olahraga sepak bola min yang lebih profesional, inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan untuk melahirkan talenta-talenta muda yang berbakat.
Deklarasi ini akan menjadi landasan dalam meningkatkan keterlibatan aktif para pelaku olahraga, menyediakan fasilitas, dan infrastruktur yang memenuhi standar, serta mengembangkan sepak bola mini berbasis industri sportainment.
Ia melanjutkan bahwa kedepannya, KSMI akan menghadirkan berbagai turnamen nasional maupun internasional serta akan melakukan pembinaan kepada atlet usia muda. Hal ini dilakukan KSMI untuk menjadikan sepak bola mini sebagai olahraga yang semakin diminati dan memiliki daya tarik kompetitif.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Gugun Yudinar dalam kesempatan yang sama sangat bergembira dengan lahirnya KSMI.
“Tentunya, kami berharap, dalam pemasalan dan pembinaan prestasi, KSMI bisa menyelenggarakan program yang baik, dan harapannya ditambah kompetisi yang juga baik sehingga melahirkan talenta muda yang akan membanggakan Indonesia di kancah dunia,” kata Gugun.
KSMI akan menyasar pembinaan usia dini, dari usia 8-18 tahun. Selain pembinaan, mereka juga akan menggelar berbagai ajang kompetisi seperti liga nasional, turnamen kedaerahan, liga mahasiswa, dan liga berbasis profesi dan kelembagaan. Terkait organisasi internasional, KSMI akan menginduk kepada World Minifootball Federation (WMF) yang sudah ada sejak 2008.
KSMI berharap menjadi salah satu anggota KONI Pusat. Menanggapi hal ini, dalam kesempatan berbeda Ketum KONI Pusat Marciano Norman memberikan arahan agar KSMI terus mendorong terbentuknya kepengurusan di tingkat provinsi yang berkoordinasi serta menginduk kepada KONI Provinsi masing-masing, begitu juga di tingkat kabupaten/kota.
Harapannya, ketika diusulkan menjadi anggota KONI Pusat pada Rakernas KONI 2025, KSMI sudah memenuhi syarat pengurus provinsi dan pengurus kabupaten/kota.
“Hampir di setiap provinsi yang ada di Indonesia, komunitas sepak bola mini ada dan besar. Perlu strategi tepat agar komunitas yang besar ini mau bergabung KSMI.
Marciano juga mengajak negara-negara di ASEAN membuat usulan agar sepak bola mini menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games.
KONI Pusat meminta pengurus sepakbola mini Idnonesia meningkatkan sosialisasi di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi di tanah air.
"Sepakbola mini harus terus disosialisasikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi sehingga akan lahir baka-bakat atlet yang ke depan bisa berkompetisi hingga kancah internasional," ujar Ketua Umum KONI Pusat saat menerima audiensi dari Presiden Dewan Mini Soccer Indonesia Andi Bachtiar Yusuf beserta jajaran di Jakarta.
Marciano menjelaskan, sepakbola mini (minisoccer) merupakan salah satu jenis olahraga yang telah eksis hampir 10 tahun dan sudah tercatat di federasi internasional.
Oleh sebab itu, dalam pengembangan di Indonesia, tata kelola harus terus dilakukan termasuk pembenahan organisasi agar dapat melahirkan atlet di berbagai daerah yang berprestasi dan membanggakan Indonesia hingga ke tingkat internasional.
Ketua Umum KONI Pusat melihat peluang dan potensi besar, terlebih mini soccer ini sudah eksis kurang lebih 10 tahun dan tercatat dalam organisasi dunia.
Marciano berharap dalam rangka waktu yang tidak begitu lama, mini soccer juga dikembangkan di tingkat Asia Tenggara sehingga dapat menjadi nomor dalam kompetisi SEA Games.
Sementara itu, Andi Bachtiar Yusuf mengatakan, pihaknya terus menjadikan tata kelola keorganisasian sebagai bagian dari prioritas pengembangan mini soccer di Indonesia.
Menyinggung dari sisi kebutuhan sarana dan prasarana, ia mengatakan, pengembangan mini soccer di Indonesia masih membutuhkan banyak dukungan.
Modifikasi
Saat ini masyarakat urban telah banyak yang sadar akan pentingnya olahraga di tengah padatnya kesibukan di kota-kota besar. Beberapa jenis olahraga ringan hingga seru kerap digemari masyarakat akhir-akhir ini, salah satunya mini soccer.
Sepak bola mini merupakan modifikasi dari olahraga sepak bola yang semakin populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Permainan ini memiliki konsep dasar yang sama dengan sepak bola pada umumnya, yaitu mempertandingkan dua tim dengan tujuan mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan.
Namun, terdapat sejumlah perbedaan dalam peraturan permainan mini soccer yang membedakannya dari sepak bola biasa. Apa saja perbedaan tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Ukuran lapangan
Salah satu perbedaan paling mencolok antara mini soccer dan sepak bola adalah ukuran lapangannya. Lapangan mini soccer memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan dengan lapangan sepak bola standar.
Berdasarkan standar nasional, lapangan mini soccer memiliki ukuran 50 meter x 20 meter. Sementara itu, menurut standar internasional, ukuran lapangan yang digunakan adalah 50 meter x 30 meter.
Menurut ketentuan dari World Minifootball Federation (WMF), terdapat toleransi dalam ukuran lapangan mini soccer, dengan ketentuan sebagai berikut: Garis pembatas (touchline) memiliki panjang minimal 46 meter dan maksimal 50 meter. Garis gawang (goal line) memiliki panjang minimal 26 meter dan maksimal 30 meter.
Selain ukuran lapangan, kondisi lapangan mini soccer juga harus didukung oleh fasilitas yang memadai, seperti penggunaan rumput sintetis berkualitas, pencahayaan yang baik, sistem drainase yang optimal, serta aksesibilitas yang nyaman bagi pemain dan penonton.
2. Jumlah pemain
Jumlah pemain dalam mini soccer juga berbeda dari sepak bola biasa. Dalam pertandingan mini soccer, setiap tim terdiri dari 7 pemain inti, termasuk penjaga gawang. Selain itu, setiap tim dapat membawa hingga 3 pemain cadangan yang bisa digunakan dalam pertandingan.
Meskipun standar jumlah pemain dalam mini soccer adalah 7 orang per tim, pertandingan tetap dapat berlangsung dengan 5 atau 6 pemain per tim. Namun, permainan tidak bisa dimulai jika salah satu tim hanya memiliki 4 pemain.
Perbedaan lainnya dalam mini soccer adalah sistem pergantian pemain. Dalam mini soccer, tidak ada batasan jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung. Artinya, pemain bisa keluar dan masuk lapangan kapan saja sesuai dengan strategi tim ataupun kemampuan stamina sang pemain.
3. Durasi permainan
Durasi pertandingan dalam mini soccer juga lebih singkat dibandingkan dengan sepak bola biasa. Pertandingan mini soccer berlangsung selama 20 hingga 30 menit per babak, dengan jeda istirahat selama 10 menit di antara kedua babak.
Jika diperlukan, durasi permainan juga dapat dipersingkat berdasarkan kesepakatan antar tim sebelum pertandingan dimulai. Hal ini membuat mini soccer lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi fisik pemain serta kebutuhan pertandingan.
Meskipun memiliki beberapa perbedaan, mini soccer tetap mempertahankan esensi utama sepak bola, yaitu kerja sama tim, strategi, serta semangat sportivitas dalam permainan.
Oleh karena itu, mini soccer semakin diminati oleh masyarakat sebagai pilihan olahraga yang menyenangkan dan kompetitif.
Yuk, bermain sepak bola mini.
Baca juga: Pemkot Bogor sediakan 7 lapangan sepak bola mini cari bakat tingkat nasional
Baca juga: Bupati Bekasi resmikan lapangan mini soccer Swatantra Wibawa Mukti
Baca juga: Gubernur Jambi Al Haris apresiasi Turnamen Mini Soccer HUT ke-87 ANTARA