Beijing (ANTARA) - Pada Minggu China daratan mencatat 40 kasus tambahan virus corona, turun dari 44 pada hari sebelumnya, demikian Komisi Kesehatan Nasional China, Senin.
Hingga kini jumlah kasus terkonfirmasi secara keseluruhan di China daratan mencapai 80.735.
Sementara itu, jumlah total kematian di wilayah tersebut tercatat 3.119 hingga Minggu, naik 22 dari hari sebelumnya.
Baca juga: Khawatir corona, Arab Saudi menghentikan perjalanan sembilan negara
Provinsi Hubei, yang menjadi tempat munculnya virus corona, melaporkan 21 kematian baru dengan 18 di antaranya tercatat di Wuhan.
Di luar China, wabah corona membuat sejumlah negara melakukan penutupan kota-kota yang dianggap mengalami tingkat penyebaran virus yang cepat. Pemerintah Italia menutup wilayah utara dan membatasi aktivitas warga hingga 3 April untuk menahan penyebaran virus.
Baca juga: KBRI Riyadh mengimbau WNI sementara tidak ke Mekkah dan Madinah
Penutupan wilayah itu membuat sekitar 16 juta warga di Italia terdampak, di antaranya penduduk di kota dagang Milan. Kebijakan penutupan itu diatur dalam undang-undang yang diteken Perdana Menteri Giuseppe Conte, pada Sabtu malam.
Corona juga menyebabkan konflik personal di kalangan warga seperti yang terjadi di Australia di mana mereka berkelahi berebut pembelian kertas toilet karena terjadi aksi borong. Perkelahian akibat kekhawatiran atas kelangkaan tisu toilet itu mengakibatkan pelakunya berurusan dengan polisi dan harus hadir dalam sidang pengadilan.
Baca juga: Kondisi empat pasien positif corona di RI sudah membaik
Pada skala global, corona memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor industri. Yang paling parah adalah sektor pariwisata akibat terjadinya pembatasan pergerakan manusia yang diberlakukan oleh otoritas di berbagai negara. Perdagangan saham global pun terdampak oleh corona.
Sumber: Reuters.
China mencatat ada 40 kasus tambahan virus corona
Senin, 9 Maret 2020 8:56 WIB