Jakarta (ANTARA) - Self-Regulatory Organization (SRO) di bursa saham yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ikut mengurangi dampak perubahan iklim melalui penanaman mangrove.
“SRO memberikan bantuan penanaman mangrove yang bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan berkontribusi dalam upaya pengurangan dampak perubahan iklim Indonesia,” kata Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI Dharma Setyadi di Jakarta, Senin.
Dharma yang juga merupakan Ketua Panitia HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia, menyerahkan bantuan 3.000 bibit mangrove di Ekowisata Tapak Mangrove dan bantuan perlengkapan sekolah untuk 109 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambakharjo.
Baca juga: Gubernur Sumut tanam pohon mangrove yang diberkati Paus Fransiskus
Baca juga: Jakarta tanam mangrove di pesisir utara untuk cegah rob
"Indonesia sebagai salah satu negara dengan hutan bakau terluas di dunia dan memiliki potensi yang besar dalam menyerap karbon dioksida," ujarnya.
Menurut Global Forest Watch, Indonesia telah kehilangan lebih dari 24 juta hektare hutan antara tahun 1990 hingga 2020. Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia memperkirakan penebangan liar berkontribusi terhadap hilangnya hingga 3,7 juta hektare hutan setiap tahun.
Self-Regulatory Organization selaku otoritas di bursa saham yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut menyalurkan bantuan penanaman mangrove dan pendidikan pada Jumat (20/12) di Semarang, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) dalam rangka memperingati 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia.
Baca juga: Insan timah bersama ratusan siswa di Bangka tanam 3.000 mangrove
Bantuan perlengkapan sekolah itu diharapkan turut membantu mewujudkan pendidikan yang lebih baik, merata dan berkualitas, khususnya di SDN Tambakharjo.
Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia agar masyarakat berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembenahan dan peningkatan kualitas pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi.